Beranda Berita Nasional Gubernur Sherly Tjoanda: Industri Pertambangan Menjadi Penyumbang Terbesar PDB Maluku Utara

Gubernur Sherly Tjoanda: Industri Pertambangan Menjadi Penyumbang Terbesar PDB Maluku Utara

552
0
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoandra (Foto: APNI/MNI)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Industri pertambangan, khususnya nikel, menjadi penyumbang terbesar terhadap pendapatan dan produk domestik bruto (PDB) Maluku Utara.  Hal itu diungkapkan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, pada Indonesia Critical Mineral (ICM) 2025 yang digelar Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Shanghai Metals Market (SMM) di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

“Pertumbuhan industri mining itu menyumbang 50% dari GDP Maluku Utara, tapi kenaikannya signifikan, sebesar 75% dari pertumbuhan hilirisasi nikel,” kata Sherly, yang pada acara itu menjadi pembicara khusus.

Ketua Umum APNI, Komjen Pol. (Purn) Drs. Nanan Soekarna, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, dan Presiden SMM, Adam Fan (foto dari kiri ke kanan, Dok: APNI/MNI)

“Pertumbuhanya 72% berasal dari nikel dan total GDP saat ini 50%-nya juga dari nikel,” tambahnya.

Di samping itu, ia juga menyoroti masih potensi besar dari sektor lain yang belum tergarap optimal, seperti pertanian dan perikanan.

Dalam forum yang dihadiri para pelaku industri dan akademisi dari mancanegera, serta pengambil kebijakan nasional, Sherly juga menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi agar Maluku Utara tidak terlalu bergantung pada sektor pertambangan. Oleh karenanya, mengajak semua pihak untuk mulai menata kebijakan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan melibatkan sektor primer lainnya yang selama ini kurang mendapat perhatian.

Acara ICM 2025 ini menjadi ruang strategis bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan nasional untuk membahas masa depan mineral kritis Indonesia dalam mendukung transisi energi dan pembangunan ekonomi hijau. (Shiddiq/Lili/Rus)

https://event.cnfeol.com/en/event/324