NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Sinar Terang Mandiri Tbk. (Mine) resmi melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada Senin, 10 Maret 2025, dan kini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keberhasilan IPO ini menambah panjang daftar perusahaan tambang nikel yang terdaftar di bursa saham Indonesia. Lalu, bagaimana prospek perusahaan ini ke depan?
Dalam tayangan Program Closing Bell CNBC Indonesia, Susi Setiawati, Equity Analyst CNBC Indonesia Research, mengungkapkan beberapa pandangannya tentang prospek PT Sinar Terang Mandiri Tbk. dalam jangka panjang. Menurut Susi, perusahaan ini merupakan pemain penting dalam industri bahan baku, khususnya nikel, yang saat ini tengah menjadi komoditas yang banyak dilirik investor.
Susi menyoroti bahwa harga IPO yang ditetapkan untuk saham PT Sinar Terang Mandiri Tbk. adalah Rp216 per lembar saham, dan pada 7 Maret 2025, perusahaan ini telah mendistribusikan saham dalam IPO dengan total maksimal di bawah 10%. Menariknya, saham Mine tercatat melantai di papan utama BEI, yang membuat banyak calon investor berbondong-bondong untuk membeli saham ini.
Namun, Susi juga menambahkan bahwa meskipun sahamnya terbatas, hanya sekitar 6,126,653 lot atau sekitar 15% dari total saham, permintaan tetap tinggi. Hal ini menggambarkan antusiasme investor terhadap prospek perusahaan tambang nikel ini.
“Dengan keberadaan Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emiten, yang memiliki track record yang baik dalam membawa IPO ke pasar, saya optimistis saham Mine akan mencatatkan kinerja positif di hari pertama perdagangannya,” kata Susi sebagai dikutip laman CNBC Indonesia, ditulis Selasa (10/3/2025).
Penggunaan dana IPO untuk pengembangan bisnis, dia menguraikan bagaimana PT Sinar Terang Mandiri Tbk. akan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO. Dana tersebut akan dibagi dalam tiga segmen utama:
Pertama untuk Belanja Modal dan Pembelian Alat Baru (48%). Menurutnya, sebanyak 48% dari total dana IPO, sekitar Rp63,2 miliar, akan digunakan untuk belanja modal dan pembelian alat baru. Alat berat yang akan dibeli meliputi enam unit dump truck dari PT United Tractors Tbk. dengan harga Rp8,14 miliar per unit, dua unit excavator kapasitas 50 ton dari PT Sany Perkasa dengan harga Rp3,88 miliar per unit, satu unit excavator kapasitas 30 ton dari PT Sany Perkasa seharga Rp2,48 miliar, dan satu unit bulldozer Komatsu dari PT United Tractors Tbk. seharga Rp4,1 miliar per unit.
“Pembelian alat ini bertujuan untuk mendukung operasi pertambangan di PT Weda Bay Nickel (WBN),” ujarnya.
Susi juga menuturkan, alokasi ke dua untuk pembelian aset tanah dan bangunan (11%). Sebanyak 11% dari dana IPO, yaitu Rp14 miliar, akan digunakan untuk pembelian aset berupa tanah dan bangunan, yang akan menunjang kebutuhan operasional perusahaan. Dan yang ketiga digunakan untuk modal kerja perusahaan (41%). Sekitar 41% atau Rp54,3 miliar akan digunakan untuk modal kerja yang mencakup biaya operasional sehari-hari perusahaan.
Selain itu, ia menjelaskan terkait segmen bisnis PT Sinar Terang Mandiri Tbk., yang mengelola tiga segmen bisnis utama yang menjadi pilar penghasil pendapatan terbesar perusahaan:
Pertama, Jasa Pertambangan (Mining Service). Segmen ini mencakup perencanaan tambang, operasional tambang, pengelolaan stockpile, hingga logistik dan transportasi di area pertambangan.
Kedua, Jasa Konstruksi. Fokus pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, termasuk pembangunan jalan tambang.
Ketiga, Jasa Produksi Paving, Pemecah Batu, dan Penyewaan. Menyediakan layanan produksi paving, pemecah batu, serta penyewaan alat berat untuk kegiatan tambang.
Dari segmen-segmen ini, pendapatan utama PT Sinar Terang Mandiri Tbk. berasal dari sektor pertambangan. Sebagai contoh, pada 31 Agustus 2024, perusahaan mencatatkan pemasukan 100% dari kegiatan pertambangan.
Susi menguraikan mengenai prospek ke depan. Dengan rencana penggunaan dana yang terarah dan antusiasme pasar terhadap IPO Mine, prospek perusahaan ke depan terlihat cukup cerah. Mengingat pentingnya sektor nikel dalam industri global, terutama dalam mendukung kebutuhan baterai kendaraan listrik, PT Sinar Terang Mandiri Tbk. berpotensi meraih keuntungan jangka panjang seiring dengan berkembangnya industri ini.
“Jika perusahaan mampu mengelola dan memanfaatkan dana yang ada dengan baik, mereka akan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional, yang pada gilirannya akan mendongkrak kinerja keuangan mereka,” urainya.
Dengan langkah strategis yang dilakukan, PT Sinar Terang Mandiri Tbk. berpeluang menjadi salah satu pemain besar dalam industri nikel Indonesia. (Shiddiq)