Beranda Tambang Nuzulul Haq Bagikan Tips Sukses Menjadi Financial Analyst di Acara APNI Academy

Nuzulul Haq Bagikan Tips Sukses Menjadi Financial Analyst di Acara APNI Academy

1798
0
Nuzulul Haq

NIKEL.CO.ID. JAKARTA – Nuzulul Haq, seorang konsultan financial modeling untuk industri tambang, membagikan berbagai tips bagi anak muda yang ingin terjun ke bidang ini.

“Sebetulnya yang penting lebih ke bisnis modelnya dulu. Jadi, pengetahuan itu dulu, bisnis dari tambang itu seperti apa. Itu yang harus diambil dulu,” ungkapnya dalam wawancara eksklusif dengan nikel.co.id di sela-sela acara Financial Modelling APNI Academy.

Ia juga menyarankan para pemula untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar, termasuk kursus singkat dan teknologi seperti kecerdasan buatan guna mempercepat pemahaman mereka terhadap financial modeling.

“Kalau orang masuk tambang, misalnya, dia akan dapat contoh-contoh financial model. Dari situ, kita bisa dapat gambaran besar bisnis modelnya. Itu kan kita bisa pakai ChatGPT atau lainnya, lebih cepat ya,” tambahnya.

Selain memahami struktur bisnis, para analis keuangan juga perlu memperhatikan faktor keekonomian dan risiko yang mempengaruhi industri tambang, khususnya pergerakan harga komoditas seperti nikel.

“Setelah kita tahu bisnis modelnya, kita juga harus pelajari berbagai uncertainty terkait pergerakan harga nikel. Bagaimana market ke depan itu juga penting,” jelasnya.

Nuzulul juga menekankan pentingnya mengikuti perkembangan harga nikel di pasar global, seperti di London Metal Exchange (LME) atau Shanghai Metals Market (SMM), untuk mendukung analisis keuangan yang lebih akurat.

“Kita tidak harus meramal harga nikel. Datanya eksis di pasar futures, seperti LME atau SMM. Jadi, kita bisa tahu harga nikel satu atau dua tahun ke depan,” jelasnya lebih lanjut.

Tak hanya soal angka, networking juga menjadi kunci kesuksesan dalam industri ini. Bergabung dengan komunitas seperti Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) serta mengikuti berbagai event industri bisa membantu memperdalam pemahaman tentang isu-isu non-teknis yang mempengaruhi bisnis tambang.

“Ada komunitas-komunitasnya, seperti event-event di APNI. Kita jadi tahu isunya apa, karena banyak isu yang kadang-kadang non-teknis. Itu yang perlu di-upgrade juga pengetahuan kita,” tuturnya.

Dengan memahami model bisnis, mengikuti perkembangan harga komoditas, serta memperluas jaringan profesional, ia meyakini bahwa para analis keuangan muda dapat sukses di industri tambang. 

“Yang penting, harus mau belajar dan terus mengembangkan networking,” pungkasnya. (Aninda)