
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, mengungkapkan pentingnya sektor energi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan mencapai 8% per tahun.
Dalam acara Special Dialogue dengan tema “Strategi Energi Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%”, Bambang menegaskan bahwa Indonesia harus serius dalam menghadapi tantangan hilirisasi dan industrialisasi untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap.
“Energi adalah kunci utama untuk industrialisasi. Oleh karena itu, segala kebijakan yang terkait dengan sektor energi harus kita jaga dan terus perbaiki. Mulai dari kebijakan energi nasional yang sudah dibenahi melalui RUKN dan RUPTL, hingga pelibatan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam,” ujarnya dalam acara tersebut di Four Seasons Hotel, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Dia juga menyebutkan pentingnya memperbaiki regulasi sektor mineral dan batu bara melalui perubahan Undang-Undang Minerba yang baru saja disahkan, sebagai langkah mendukung hilirisasi dan industrialisasi.
“Kami telah melakukan perubahan yang signifikan pada Undang-Undang Minerba untuk memperkuat pengelolaan sumber daya alam Indonesia dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, Indonesia membutuhkan investasi sekitar Rp13.050 triliun dan output GDP sebesar 38 triliun.
“Pencapaian ini membutuhkan kerjasama intensif antara berbagai pihak, termasuk stakeholder, akademisi, dan media. Semua harus berada pada frekuensi yang sama, berbicara mengenai hal positif yang dapat mendorong kemajuan Indonesia,” katanya.
Dengan semangat yang optimis, Bambang menegaskan bahwa pencapaian Indonesia Emas pada tahun 2045 bukanlah sekadar wacana, melainkan tujuan yang sangat mungkin diwujudkan melalui kerja keras dan kolaborasi antar semua elemen bangsa. “Ini bukan narasi kosong, tapi langkah nyata yang akan kami implementasikan,” tutupnya. (Shiddiq)