
NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Investasi di sektor nikel berkontribusi lebih dari 62% atau senilai Rp153,2 triliun dari seluruh investasi di sektor mineral yang jumlahnya mencapai Rp245,2 triliun pada Januari hingga Desember 2024.
Hal itu disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, saat memaparkan Capaian Kinerja Investasi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Tahun 2024, di Jln. Gatot Subroto No.44, Jakarta Selatan, Jumat, (31/1/2025).
Rosan menjelaskan, penanaman modal asing (PMA) masih mendominasi pencapaian pada 2024, sebesar Rp900,2 triliun (52,5%) dari total investasi Rp1.714,2 triliun. Sektor hilirisasi berkontribusi sebesar Rp407,8 triliun atau 23,8% dari total realisasi investasi.
Sektor mineral menyumbang investasi senilai Rp245,2 triliun, terdiri dari nikel sebesar Rp153,2 triliun, bauksit sebesar Rp21,8 triliun, tembaga sebesar Rp68,5 triliun, dan timah sebesar Rp1,6 triliun. Sektor lainnya yang berkontribusi adalah sektor pertanian berasal dari industri crude palm oil/oleochemical Rp67,1 triliun, sektor kehutanan berasal dari industri pulp & paper Rp64,0 triliun, sektor minyak dan gas berasal dari industri petrokimia Rp23,1 triliun, dan ekosistem kendaraan listrik berasal dari industri pembuatan baterai kendaraan listrik senilai Rp8,4 triliun. (Lili Handayani)