Beranda Korporasi Pemprov Sultra Apresiasi Investasi PMDN Ceria Group di Kolaka

Pemprov Sultra Apresiasi Investasi PMDN Ceria Group di Kolaka

1032
0

NIKEL.CO.ID, KOLAKA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan dukungan penuh dan apresiasi tinggi terhadap investasi Ceria Group yang berstatus sebagai perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN). 

PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) dan objek vital nasional (Obvitnas), memainkan peran penting dalam mendukung program hilirisasi mineral sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dukungan Pemprov Sultra ini ditunjukkan dalam kunjungan kerja Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sultra ke lokasi proyek Smelter Merah Putih Ceria, di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sultra, 23 Januari 2025.

Kunjungan tersebut dipimpin Sekdaprov Sultra, H. Asrun Lio, didampingi Kepala Dinas (Kadis) ESDM, Andi Azis, Kadis Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu, Parinringi, dan sejumlah kadis dari berbagai Satuan Perangkat Kerja Daerah (SPKD) Sulawesi Tenggara lainnya. Rombongan tersebut juga didampingi Pj. Bupati Kolaka, Muhammad Fadlansyah, beserta jajarannya.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan mengunjungi berbagai fasilitas strategis milik Ceria, termasuk business process showcase, rectangular rotary kiln electric furnace (RKEF) atau Smelter Merah Putih, area pengembangan teknologi high-pressure acid leach (HPAL), area pertambangan dan pelabuhan, power supply & supporting facilities, dan area barge mounted power plant (BMPP).

Sekdaprov Asrun Lio mengapresiasi penerapan good mining practices dan komitmen kuat Ceria Group terhadap prinsip environment, social, and governance (ESG) dalam pengembangan investasi hilirisasi di Indonesia. Ia juga terkesan dengan pembangunan proyek Smelter Merah Putih Ceria yang sebentar lagi, April 2025, segera beroperasi dan berharap proyek ini menjadi simbol kemandirian energi dan keberlanjutan industri pertambangan nasional. 

“Proyek Smelter Merah Putih Ceria tidak hanya sejalan dengan program hilirisasi mineral yang dicanangkan pemerintah, tetapi juga membawa manfaat besar bagi masyarakat lokal. Hal ini terlihat dari penyediaan lapangan kerja yang luas dan peningkatan infrastruktur daerah. Progres pembangunannya sangat menggembirakan dan berjalan sesuai rencana. Bahkan, fasilitas pendukungnya kini hampir selesai sepenuhnya,” ungkap Asrun.

Apresiasi juga disampaikan Pj. Bupati Kolaka, Muhammad Fadlansyah, yang mengungkapkan, kontribusi Ceria Group dalam pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kolaka sangat berarti. 

“Selain menyerap tenaga kerja lokal, Ceria juga secara konsisten menjalankan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Operasional PT Ceria Nugraha Indotama, Yusram Rantesalu, menegaskan komitmen Ceria dalam memastikan penyelesaian proyek strategis Smelter Rectangular RKEF berkapasitas 72 MVA, yang akan menghasilkan feronikel dengan kadar 22%. 

“Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu sesuai target, yaitu April 2025 untuk project commercial operation date (PCOD). Ini merupakan bagian dari kontribusi kami terhadap pembangunan nasional, khususnya di Kecamatan Wolo,” ujar Yusram.

Dia menambahkan, sebagai salah satu kontributor pemasukan pendapatan negara, Ceria telah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Keuangan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan signifikan dalam berbagai jenis pajak, baik untuk pusat maupun daerah, serta kontribusi melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) termasuk royalti.

Dalam lima tahun terakhir, total kontribusi pajak Ceria meningkat sebesar 147% dari sekitar Rp150 miliar (2020) menjadi lebih dari Rp 300 miliar (2024). 

“Ceria secara konsisten menjadi wajib pajak kontribusi terbesar kategori perusahaan pertambangan swasta di wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara sejak 2021 hingga 2023. Hal ini menegaskan peran perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat lokal. Peran Ceria juga sangat berdampak dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Wolo dengan tidak adanya tingkat miskin ekstrem,” ujarnya.

Terkait dengan pemberdayaan tenaga kerja lokal, Directur of Corporate Affairs PT Ceria Nugraha, Indotama, Djen Rizal, mengungkapkan, Ceria senantiasa mengikuti prosedur perekrutan yang telah ditetapkan pemerintah. 

“Penyerapan tenaga kerja lokal sampai saat ini telah mencapai lebih dari 65% dari total tenaga kerja yang direkrut. Ini membuktikan komitmen Ceria untuk memprioritaskan tenaga kerja dari wilayah lingkar tambang, sehingga memberikan dampak nyata bagi peningkatan perekonomian lokal. Kami juga memiliki program unggulan, yaitu operational smelter development program (OSDP), yang dirancang khusus untuk pengembangan tenaga kerja lokal agar mampu mengisi posisi strategis dalam operasional smelter,” tambahnya.

Menurut Djen, kunjungan Forkopimda Sultra dan Kabupaten Kolaka mencerminkan hubungan dan kolaborasi yang baik antara perusahaan dengan Pemprov Sultra dan Kabupaten Kolaka. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara perusahaan dan stakeholder demi kesuksesan proyek Smelter Merah Putih Ceria, yang diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat setempat dan mempercepat pembangunan wilayah Kabupaten Kolaka.

“Kolaborasi yang harmonis antara Ceria dengan pemerintah dan stakeholder menjadi kunci utama dalam merealisasikan proyek Smelter Merah Putih. Kami optimistis bahwa keberhasilan proyek ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor industri. Ini adalah komitmen kami untuk terus berkontribusi bagi negeri,” tutupnya. (Lili Handayani)