Beranda Tambang Wisnu Salman: AI di Pertambangan Jadi Kebutuhan Esensial

Wisnu Salman: AI di Pertambangan Jadi Kebutuhan Esensial

1148
0
Wisnu Salman saat menjadi pembicara di UPN Yogyakarta. Dok: Wisnu Salman

NIKEL.CO.ID, YOGYAKARTA – Penerapan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memiliki potensi besar dalam mentransformasi industri pertambangan. Digitalisasi melalui AI bukan sekadar tren, tetapi sebuah kebutuhan esensial untuk menghadapi tantangan dan risiko operasional di lapangan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Tambang Batuan Indonesia (ATBI), Ir. Wisnu Salman, S.T., mengungkapkan hal tersebut untuk nmenyadarkan hadirin dalam presentasi berjudul “Efisiensi dan Optimalisasi dengan AI dalam Bisnis Tambang”, di UPN Yogyakarta, Kamis (7/11/2024).

“AI mampu mengurangi ketidakpastian yang selama ini menjadi kendala besar dalam bisnis pertambangan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Geo Mining Berkah.

Menurutnya, dengan aplikasi perangkat lunak dan otomatisasi, praktisi tambang dapat menganalisis dan memproses data dalam jumlah yang sangat besar dan variatif, sesuatu yang sulit dicapai dengan cara tradisional.

“Kemampuan AI untuk memproses data besar memungkinkan kita mengambil keputusan lebih cepat dan akurat. Mulai dari eksplorasi hingga penutupan tambang, AI hadir dalam setiap tahap untuk membantu mengoptimalkan proses”, tambahnya. .

Sebagai contoh, Wisnu mengungkapkan, AI dapat digunakan dalam analisis data geologi, seperti geofisika, geokimia, hingga citra satelit, yang membantu mendeteksi deposit mineral dengan akurasi tinggi.

“Ini bisa mempercepat proses eksplorasi dan memastikan kita mendapatkan lokasi yang paling potensial,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya sistem pemantauan otomatis menggunakan sensor dan algoritma AI untuk memprediksi potensi kegagalan peralatan.

“Dengan prediksi ini, perawatan bisa dilakukan lebih awal, sebelum kerusakan besar terjadi, sehingga mengurangi waktu mati peralatan dan tentunya biaya”, tuturnya.

Selain itu, AI juga mendukung rekonstruksi kontur material di area pertambangan.

“Rekonstruksi kontur menggunakan AI memberikan pemetaan tiga dimensi yang lebih akurat dengan mengurangi kebutuhan survei lapangan berulang. Ini membantu menekan biaya dan meningkatkan keselamatan karena mengurangi risiko human error,” jelasnya.

Contoh keberhasilan penggunaan AI dalam tambang antara lain di Rio Tinto dan Goldcorp.

“Rio Tinto telah mengoperasikan truk pengangkut otonom di Australia yang diatur oleh AI untuk rute paling efisien. Di sisi lain, Goldcorp memanfaatkan AI dalam analisis data geologi yang memungkinkannya menemukan tambang emas baru dengan waktu dan biaya yang lebih efisien,” katanya.

Meskipun demikian, ia juga mengingatkan bahwa ada tantangan dalam implementasi AI, seperti tingginya biaya investasi awal dan masalah keamanan data.

“Kita perlu mempertimbangkan kesiapan infrastruktur dan pelatihan SDM. Dengan sinergi yang tepat antara pemerintah dan sektor swasta, saya yakin kita bisa mengatasi kendala ini,” tutupnya. (Aninda)