NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Terdapat beberapa informasi penting mengenai kontribusi sektor pertambangan, khususnya nikel, terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia seperti yang disampaikan pada konferensi pers yang diadakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (1/11/2024).
Data terbaru menunjukkan bahwa sektor ini telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Maluku Utara, menjadikannya provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara, yang mencapai 23,89% di kuartal kedua 2023, terutama didorong oleh peningkatan aktivitas pada sektor pertambangan dan penggalian, yang tumbuh sebesar 64% secara tahunan.
Industri pengolahan nikel turut mengalami perkembangan pesat, ditopang oleh adanya smelter dan fasilitas pengolahan yang menggunakan teknologi canggih seperti Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan High-Pressure Acid Leach (HPAL).
Kedua teknologi ini memungkinkan pengolahan nikel menjadi produk bernilai tambah tinggi, termasuk ferronikel dan produk sulfat nikel serta kobalt, yang semakin memperkuat posisi Indonesia di rantai pasokan baterai kendaraan listrik global.
Dari sisi ekspor, produksi nikel yang meningkat juga mendukung surplus neraca perdagangan Maluku Utara, meskipun kinerja total ekspor-impor mengalami sedikit penurunan. Ekspor nikel dari wilayah ini naik hampir 50% dalam volume, memberikan kontribusi besar pada surplus perdagangan sebesar 3,23 miliar USD di provinsi tersebut.
Inisiatif industrialisasi nikel, seperti yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, juga membawa dampak positif terhadap lapangan kerja, dengan ribuan pekerja lokal mendapatkan kesempatan berkarir di sektor ini.
Industrialiasi ini tidak hanya meningkatkan ekspor tetapi juga membawa manfaat ekonomi bagi komunitas lokal, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri nikel dan rantai pasokan energi global. (Aninda)