Beranda Agustus 2024 Hari Ketiga Pameran IEE 2024, Sepakati Rencana Pameran Road to Battery Show...

Hari Ketiga Pameran IEE 2024, Sepakati Rencana Pameran Road to Battery Show Indonesia 2025

1920
0
Penandatangan MoU oleh [Ki-ka] Ir. Eddie Widiono S., M.Sc, M.M (Pendiri & Ketua Pembina Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia), Prof. Dr. rer.nat, Evvy Kartini (Pendiri Pusat Riset Baterai Nasional NBRI), dan Lia In

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Pada hari ketiga Pameran Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2024 dalam Energy Week, dilakukan kerja sama dan penandatanganan MoU antara PT Pamerindo Indonesia Tbk., dengan National Battery Research Institute (NBRI) dan Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) untuk Pameran Road to Battery Show Indonesia pada tahun 2025.

Pendiri Pusat NBRI, Prof. Dr. rer. nat., Evvy Kartini, mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk inovasi baterai dan teknologi penyimpanan daya, terutama ketika mempertimbangkan kekayaan sumber daya mineralnya, seperti nikel, mangan, dan kobalt.

“Kami berharap Indonesia menjadi penyedia bahan mentah baterai, seperti katoda, nomor satu di dunia, terutama demi kemajuan industri kendaraan listrik. Namun, kita perlu meningkatkan usaha standarisasi, peningkatan tenaga, dan ekosistemnya. Karena itu, kami juga bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengadakan EV Battery Testing Lab yang pertama di Indonesia,” kata Prof. Evvy melalui siaran pers yang diterima nikel.co.id, Jumat (30/8/2024).

Menurutnya, produksi baterai dan perkembangan teknologi penyimpanan daya menjadi kunci tercapainya target Net Zero Emission.

“Pemerintah Indonesia pun telah mencanangkan akselerasi kendaraan berbasis baterai, di mana diperkirakan pada tahun 2030 akan ada tiga belas juta kendaraan bermotor roda dua dan empat juta kendaraan bermotor roda empat yang berbasis baterai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Harris, S.T., M.T., mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia sedang berusaha keras mendorong sumber energi dari fosil menuju energi terbarukan, sehingga geliat industri kendaraan listrik (EV) masih harus mengkonsumsi listrik dari sumber fosil.

“Di sini pentingnya peran energy storage, di mana penyimpanan daya listrik tersebut akan membantu dalam transisi kendaraan dari BBM ke listrik, karena diharapkan bisa menyimpan energi yang se-hijau mungkin agar secara paralel dapat membuat EV mengkonsumsi listrik dari energi non-fosil secara bertahap,” ungkap Harris.

Vice President Group Portfolio Leader Informa Markets, John Lewinski, mengatakan potensi Indonesia menjadi salah satu tuan rumah rangkaian The Battery Show. Hal ini tampak pada penggunaan baterai secara global yang terus meningkat dan menunjukkan adanya perkembangan pada sektor EV.

“Walaupun pada tahun 2023, energi bersih yang digunakan pada kendaraan listrik baru sebesar 16%, namun pada tahun 2030 diharapkan bisa mencapai 56%,” kata Lewinski dalam acara tersebut.

Menurutnya, ini adalah salah satu urgensi untuk meningkatkan sektor penyimpanan daya dan saat ini banyak negara yang ingin berinvestasi ke Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa pemain besar seperti Tesla dan BYD yang telah berusaha menindaklanjuti terlebih dahulu.

“Saya juga mendengar bahwa Indonesia telah meluncurkan pabrik baterai EV pertama di Asia Tenggara, bekerja sama dengan berbagai pelaku global,” ujarnya.

“Perkembangan ini menjadi kesempatan tepat bagi kami di Informa Markets untuk menghadirkan portofolio The Battery Show ke Indonesia pada tahun 2025, berusaha menjadi platform bagi berbagai pelaku industri Indonesia dan global,” sambungnya.

Para tokoh penting di industri baterai kendaraan listrik hadir bersama, di antaranya Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Harris, S.T., M.T., Pendiri Pusat NBRI, Prof. Dr. rer. nat., Evvy Kartini, Pendiri & Ketua Pembina PJCI, Ir. Eddie Widiono S., M.Sc., M.M., dan Country Manager Pamerindo Indonesia, Lia Indriasari.

Mereka hadir untuk menyampaikan visi rencana penyelenggaraan The Battery Show Indonesia 2025. Kegiatan ini bertujuan menyoroti Indonesia sebagai pasar yang berkembang pesat dan menjanjikan untuk ekosistem teknologi baterai.

Selain itu, pameran ini akan menjadi wadah bertemunya para pelaku industri, penggiat teknologi, dan stakeholder di sektor baterai dan penyimpanan energi. Pameran ini akan diadakan bersamaan dengan sektor terkait, yaitu Mining Indonesia dan Electric & Power Indonesia.

Peran baterai dan penyimpanan daya bagi perkembangan sektor kendaraan listrik memang sangat vital, namun perkembangannya juga perlu diiringi dengan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik yang memadai. Karena itu, Pamerindo Indonesia melalui gelaran IEE Series terus berupaya mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik tersebut dengan menyoroti kehadiran sektor baterai, penyimpanan daya, serta berbagai peralatan penunjangnya.

Selama empat hari, dari tanggal 28 hingga 31 Agustus 2024, Pamerindo Indonesia menyediakan shuttle bus listrik (EV) gratis melalui kerja sama dengan KALISTA (member of Indika Energy Group) dalam penyediaan infrastruktur pengisian daya bus, bersama dengan INVI untuk fasilitas pengisian daya bus listriknya.

Bus gratis ini tersedia sebagai sarana transportasi menuju dan dari JIExpo Kemayoran dengan titik keberangkatan atau titik akhir di Senayan City dan Pondok Indah Mall.

Demi menyukseskan transisi menuju era kendaraan listrik di Indonesia, di sekitar area JIExpo pun telah tersedia stan-stan pengisian daya kendaraan listrik dengan berbagai variasi daya, mulai dari 11 kilowatt (kW), 22 kW, 50 kW, hingga 60 kW. Di depan area Gedung Pusat Niaga, terdapat beberapa stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang diadakan melalui kerja sama Pamerindo Indonesia dengan SSKTama, yaitu EV Charger Exicom.

SPKLU ini juga telah dilengkapi dengan aplikasi SSKE yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna kendaraan listrik untuk mengakses stasiun pengisian baterai terdekat, jenis koneksi, dan saran untuk metode penggunaan terbaik sesuai dengan karakter penggunaannya.

Business Development Manager PT Starvo Global Energy, Daniel, menuturkan bahwa SPKLU lain juga bisa ditemukan tepat di depan Hall D, yang diadakan oleh salah satu mitra kerja sama Pamerindo sekaligus salah satu peserta pameran, yaitu Starvo. Sejak awal berdirinya pada tahun 2019, Starvo berkomitmen untuk mendorong transisi energi melalui pengembangan teknologi pengisian daya kendaraan listrik, SPKLU di berbagai area di Indonesia, serta inovasi panel surya (photovoltaic) dan sistem penyimpanan energi.

“Untuk Electric & Power Indonesia, kami menampilkan inovasi kami pada teknologi pengisian kendaraan listrik, dan banyak pengunjung yang antusias mempelajari perkembangan teknologi pengisian kendaraan listrik tersebut,” kata Daniel dalam acara yang sama.

Dukungan Pamerindo Indonesia terhadap perkembangan ekosistem kendaraan listrik Indonesia tidak hanya secara langsung ditunjukkan melalui hadirnya stasiun pengisian daya dan penggunaan armada kendaraan dan bus listrik sepanjang pameran, tetapi juga melalui berbagai kolaborasi dengan industri-industri yang terkait erat dengan perkembangan industri otomotif di Indonesia. (Shiddiq)