NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Keuangan dan operasional PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (Harita Nickel) tumbuh secara signifikan pada paruh pertama 2024. Hal tersebut terlihat dari laporan keuangan yang diumumkan perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan tersebut.
Pendapatan Harita Nickel sebesar Rp12,80 triliun, meningkat signifikan sebesar 25% dari Rp10,24 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Demikian disampaikan perusahaan tersebut dalam siaran pers yang diterima redaksi pada Rabu (31/7/2024).
Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan output produksi dan volume penjualan yang lebih tinggi di seluruh operasi penambangan dan pengolahan. Kapasitas produksi Harita Nickel terus tumbuh, dengan naiknya kapasitas dari smelter RKEF dan fasilitas pemurnian HPAL.
“Operasi penambangan perusahaan menunjukkan peningkatan penjualan bijih nikel dari kuartal ke kuartal, karena naiknya kebutuhan bijih nikel untuk smelter dan fasilitas pemurnian di anak usaha Harita Nickel,” demikian dinyatakan dalam rilis tersebut.
Volume penjualan bijih nikel di paruh pertama tahun 2024 mencapai 8,37 juta wmt, meningkat 29% dibandingkan dengan 6,49 juta wmt pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Operasi RKEF mengalami peningkatan output produksi FeNi sebesar 69% dari tahun ke tahun, mencapai 63.414 ton pada paruh pertama 2024, melebihi kapasitas produksi. Operasi HPAL juga menunjukkan kinerja yang kuat, dengan peningkatan output MHP sebesar 28% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dengan total 38.334 ton.
Pertumbuhan ini juga turut didukung oleh peningkatan produksi fasilitas pemurnian dari PT Halmahera Persada Lygend (HPL) yang melebihi kapasitas produksi dan fasilitas pemurnian HPAL kedua, PT Obi Nickel Cobalt (ONC), yang sudah mulai produksi pada kuartal kedua 2024.
Laba kotor untuk kuartal kedua 2024 mencapai Rp2,205 triliun, naik 36% dari Rp1,618 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Peningkatan ini juga didukung oleh membaiknya harga nikel global di kuartal kedua yang memberikan kontribusi positif terhadap laba kotor perusahaan.
Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) meningkat 49% menjadi Rp3,168 triliun pada kuartal kedua 2024, naik dari Rp2,129 triliun dari kuartal sebelumnya. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal kedua ini sebesar Rp1,805 triliun, meningkat 80% dari Rp1,001 triliun pada kuartal pertama 2024.
“Hasil paruh pertama 2024 mencerminkan komitmen kami terhadap keunggulan operasional dan pertumbuhan berkelanjutan. Meskipun kondisi pasar bergejolak, kami berhasil meningkatkan kapasitas produksi dan mempertahankan profitabilitas yang kuat. Inisiatif strategis kami dan peningkatan efisiensi yang terus-menerus telah menempatkan perusahaan dengan baik untuk memenuhi permintaan global nikle yang meningkat, terutama di sektor baterai kendaraan listrik,” ungkap Head of Investor Relations PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel, Lukito Gozali.
Ia menegaskan, Harita Nickel tetap fokus pada ekspansi kapasitas produksi dan optimalisasi operasinya. Investasi strategis perusahaan dalam fasilitas peleburan dan pemurnian diharapkan dapat lebih meningkatkan produksi dan mendorong pertumbuhan jangka panjang. Secara khusus, fasilitas pemurnian HPAL kedua melalui PT Obi Nickel Cobalt mulai beroperasi pada April 2024, berkontribusi pada peningkatan produksi. (Red/Lili)