Beranda Juli 2024 Kemenhub Apresiasi Peluncuran Simbara Nikel dan Timah

Kemenhub Apresiasi Peluncuran Simbara Nikel dan Timah

1594
0
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi membuka acara peluncuran Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara) untuk komoditas timah dan nikel. 

Simbara dilakukan dengan bekerja sama antar Kementerian/Lembaga, digitalisasi sektor mineral ini diyakini bisa memperbaiki tata kelola pertambangan untuk kedua mineral tersebut.

“Hari ini, ada suatu eskalasi, yang makin baik dengan koordinasi kita, berkaitan dengan minerba ini. Yaitu launching dan sosialisasi dari komoditas nikel dan timah, melalui sistem informasi mineral dan batubara ini,” ujar dia dalam kata sambutannya, Senin (22/7/2024).

Dirinya mengapresiasi dan menilai Simbara ini memang berdampak pada masyarakat. Ia pun berharap pengguna  integrasi Simbara dan Inaportnet ini dapat membuat produksi meningkat. 

Tak hanya itu, proses kedatangan dan keberangkatan kapal, lebih aman, efisien menjaga kelancaran pelayaran dan menghindari berbagai kendala operasional.

“Apa yang kita lakukan disini, ada satu koordinasi yang luar biasa bagus dimana integrasi Inaportnet dan system single submission pengangkut dan mempercepat kegiatan secara elektronik, dan kami laporkan, telah diterapkan sebanyak 264 pelabuhan di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Itu bisa dibayangkan bahwa 264 pelabuhan yang terbesar di Indonesia sudah terkoordinasi dengan baik, dan dari jumlah itu, terdapat 54 pelabuhan yang ada komunitas Minerba.

“Dan dari 54 itu, tentunya memberi manfaat bagi negara, dengan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang tinggi di 20 pelabuhan. Kita juga melihat bahwa apa yang dilakukan juga meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran, dalam upaya memverifikasi kedatangan keberangkatan kapan sesuai usulan shipper melalui integrasi sistem Simbara dan Inaportnet,” ujarnya.

Untuk itu, telah dilakukan upaya pengembangan Inaportnet, guna kekuatan Simbara sehingga dapat meningkatkan efisiensi kepatuhan dan pengawasan muatan mineral di pelabuhan.

“Dan ini tentu adalah kolaborasi yang luar biasa, intensif, masif, sehingga kita bisa pastikan, validasi muatan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) royalty hingga pengawasan pada lembar hasil survei yang diterbitkan oleh surveryor. Jadi, ini luar biasa sekali dan kami merasakan bahwa kekompakan antara K/L memberikan suatu makna yang baik dan membuat rekan-rekan kami di daerah juga bersemangat,” terangnya.

Untuk mengerjakannya secara governance dan meningkatkan produktifitas keuangan negara. Pemerintah juga melihat bahwa hal ini sangat positif di tingkat tataran operasional, membuat melakukan hal tersebut dengan cara cermat dan berkoordinasi lebih baik. 

“Kami harapkan peluncuran Simbara plus ini, bisa menjadikan langkah awal bahwa industri, tidak hanya batubara nikel dan timah, yang memang ada di seluruh Indonesia, itu menjadi lebih produktif. Dan kami sebagai insan perhubungan sangat mengapresiasi apa yang diinisiasi oleh Pak Menko dan Menteri Keuangan sehingga hal-hal di lapangan menjadi lebih tertib, harapan kami ini akan bisa lebih detail, dan tentu kami siap mendukung, kegiatan ini agar bermanfaat bagi kepentingan negara lebih bisa dirasakan,” tukasnya. 

Awalnya, Simbara khusus berfokus pada komoditas mineral dan batubara. Saat ini, penggunaan Simbara diperluas untuk turut mengawasi komoditas timah dan nikel. Selama ini, implementasi Simbara telah memberikan dampak positif terhadap penerimaan negara.

Misalnya saja pencegahan atas modus ilegal mining (penambangan tanpa izin) senilai Rp3,47 triliun, tambahan penerimaan negara yang bersumber dari data analitik dan juga risk profilling dari para pelaku usaha sebesar Rp2,53 triliun serta penyelesaian piutang dari hasil penerapan automatic blocking system yang juga merupakan bagian dari SIMBARA sebesar Rp1,1 triliun.

Potensi pendapatan negara dari komoditas nikel dan timah sangatlah besar. Indonesia merupakan salah satu produsen nikel dan timah terbesar di dunia. Cadangan nikel Indonesia mencapai sekitar 21 juta ton atau 24% dari total cadangan dunia. Sementara cadangan timah Indonesia menempati peringkat kedua dunia dengan cadangan sebesar 800 ribu ton atau 23% dari cadangan dunia. (Lili Handayani)