
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Kepala SBU Mineral PT Sucofindo, Paolo Manurung, menyebut, ditengah tumbuhnya sektor mineral yang luar biasa terutama pada kuota Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan tambang nikel mencapai 240 juta metrik ton di tahun 2024 menjadi potensi besar bagi PT Sucofindo untuk memainkan perannya.
Hal itu ia sampaikan dalam acara “Workshop Sumber Daya Alam Untuk Kesejahteraan Bersama SBU (Strategic Business Unit) Mineral PT Sucofindo Tahun 2024” dari potensi pemaparan para narasumber diantaranya dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM yang menyatakan bahwa untuk tahun 2024 ini ada sebesar 240 juta RKAB untuk perusahaan nikel.
“Itu luar biasa peluang yang sangat besar artinya ada peningkatan dari tahun ke tahun sehingga peran surveyor dalam hal ini Sucofindo bagaimana bisa memainkan peran dengan produksi RKAB yang sekarang tumbuh sangat tinggi,” sebut Paolo kepada nikel.co.id, di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Kamis (19/7/2024).
Menurutnya, ada 11 perusahaan surveyor yang diakui dan dibentuk pemerintah di antaranya adalah PT Sucofindo. Untuk Sucofindo sendiri mempunyai target diatas 30%.
“Kita bagaimana menumbuhkan share of quality dari sebelumnya 29% bisa mencapai 35% – 40%, itu sudah luar biasa. Tapi ini tidak segampang yang saya katakan itu. Perlu perjuangan dan bagaimana melihat peluang-peluang tersebut sehingga para pelanggan itu memakai jasa Sucofindo,” ujarnya.
Dia menuturkan, acara workshop ini, bertujuan untuk bersilaturahmi dan mengumpulkan teman-teman pengusaha dari berbagai perusahaan mineral.
“Di sini kita melihat sampai sejauh mana peluang Sucofindo untuk share of quality-nya di pertambangan mineral,” tuturnya.
Selain itu, ia menambahkan, untuk melihat apa yang diharapkan dari para pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) terhadap survei terutama bagi Sucofindo itu sendiri.
“Sehingga dengan ada interaksi tersebut kita bisa meningkatkan performance Sucofindo kedepan,” lanjutnya.
Paolo juga menginformasikan bahwa Sucofindo saat ini sedang membangun titik layanan-layanan yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di Indonesia bagian timur.
“Perlu diketahui di bagian timur Indonesia, yaitu Halmahera, Maluku Utara kita sedang membangun titik layanan, kemudian kedepannya kita akan membangun di Sorong, Papua. Kemudian titik-titik layanan diaerah yang banyak penambang nikel,” pungkasnya. (Shiddiq)