
NIKEL.CO.ID, KOLAKA- Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun S.IP beserta rombongan melakukan kunjungan cipta kondisi keamanan.
Kunjungan tersebut dilakukan di Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Vital Nasional (Obvitnas) PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Rabu, (5/6/2024).
Manajemen Ceria yang diwakili oleh Group CEO Ceria, Derian Sakmiwata menyambut hangat kedatangan Pangdam Hasanuddin beserta rombongan. Selain itu, hadir pula Presiden Direktur PT CNI, Abdul Haris Tatang, Deputi Presiden Direktur PT CNI, Djen Rizal, Direktur Operasional PT CNI, Yusram Rantesalu, serta GM Site Operations PT CNI, Wahyu Maradona.
Kunjungan Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun S.IP, yang didampingi oleh Danrem 143 Halu Oleo, Brigjen TNI R. Wahyu, Dandim1412/Kolaka, Letkol Inf Syafrudin Mutasidasi, Kapolres Kolaka, AKBP Moch.Yosa Hadi, dan Kapolsek Wolo, Ipda Jumardi ke proyek smelter Ceria juga turut dihadiri Pemerintah Kabupaten Kolaka yang diwakili oleh Asisten II (Perekonomian & Pembangunan) Setda Kab. Kolaka, Ir. H. Abbas, M.M.

Rombongan Cipta Kondisi kali ini, selain mendapatkan paparan mengenai bagaimana perusahaan melakukan penambangan yang baik melalui Good Mining Practice dan implementasi Environmental, Social & Governance (ESG).
Selain itu, dapat informasi langsung mengenai perkembangan perusahaan secara keseluruhan dalam proyek smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF), Nickel Matte Converter serta High Pressure Acid Leach (HPAL) yang menjadi pilar utama pembangunan smelter ‘Merah Putih’ Ceria.
Dalam kesempatan itu pula, Panglima Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun S.I.P, menyampaikan apresiasinya kepada Ceria dan mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam mendukung kelangsungan operasional Ceria.
“Ceria sebagai Proyek Strategis Nasional dan Objek Vital Nasional memang harus kita jaga bersama. Saya mengajak seluruh pihak khususnya di Kabupaten Kolaka untuk mendukung Ceria secara positif agar perusahaan bisa lebih berkembang dan berdaya saing,” tegasnya.
Selain arahan untuk bersama-sama menjaga keamanan Ceria, beliau juga mendoakan agar penyelesaian smelter ‘Merah Putih’ kedepan dapat berjalan dengan lancar sehingga berdampak positif pada kemaslahatan bersama.

“Semoga kedepannya Ceria bisa memberikan manfaat yang lebih lagi untuk daerah, bangsa, dan negara,” tambahnya.
Asisten II (Perekonomian & Pembangunan) Setda Kab. Kolaka, Ir. H. Abbas, MM, mengungkapkan bahwa kontribusi Ceria di Kabupaten Kolaka telah memberikan manfaat signifikan untuk pembangunan daerah.
“Selaku pemerintah daerah, kami sangat bangga dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Ceria atas kinerjanya sampai saat ini. Terlebih Ceria sebagai perusahaan ‘Merah Putih’ telah membuktikan bahwa anak bangsa bisa membangun smelter di Wolo,” terangnya.
Abbas juga berharap agar Ceria selalu menjaga hubungan baik dengan pemerintah setempat, serta mengamini pengoperasian smelter ‘Merah Putih’ secara komersil di tahun 2025.
“Tentu nanti jika smelter sudah beroperasi, peluang kesempatan kerja untuk tenaga kerja lokal akan semakin besar,” tambahnya.
Sementara itu, Abdul Haris Tatang memanjatkan rasa syukurnya dan berterima kasih atas kunjungan rombongan Pangdam XIV Hasanuddin. Dan juga delegasi Pemkab Kolaka yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut dirinya berharap penyelesaian smelter ‘Merah Putih’ semakin dilancarkan.
“Suatu kehormatan bagi kami atas kehadiran Mayjen TNI, Bobby Rinal Makmun S.I.P beserta rombongan, dan delegasi dari Pemkab Kolaka ke proyek anak bangsa yakni smelter ‘Merah Putih’. Tentu kehadiran dan keterlibatan ini sangat mendukung kami khususnya dalam konteks keamanan. Semoga kolaborasi ini dapat terus terjaga dengan baik,” tutupnya.
Diakhir kegiatan kunjungan, rombongan Cipta kondisi Kodam XIV / Hasanuddin melakukan peninjauan dan diskusi langsung bersama manajemen Ceria. Peninjauan dan diskusi tersebut dilakukan di lokasi proyek Ceria seperti area proyek smelter RKEF dan Terminal Khusus (Tersus) Babarina. (Lili Handayani)