Beranda Juni 2024 Fokus Kepakkan Sayap di Industri Nikel, Harum Energy (HRUM) Pilih Tak Bagikan...

Fokus Kepakkan Sayap di Industri Nikel, Harum Energy (HRUM) Pilih Tak Bagikan Dividen

2031
0
Ilustrasi laba PT Harum Energy Tbk. (HRUM). (Foto: freepik.com)
Ilustrasi laba PT Harum Energy Tbk. (HRUM). (Foto: freepik.com)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- PT Harum Energy Tbk. (HRUM) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tunai laba bersih tahun buku 2023.

Hal tersebut, disampaikan Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara dalam paparan publik HRUM, Jumat (7/6/2024).

“Keputusan tidak membagikan dividen ini karena adanya kebutuhan kas perseroan di tahun 2024 dan ke depannya, sehubungan investasi dan proyek baru yang sedang dikerjakan,” kata Ray, dikutip nikel.co.id, Jumat (7/6/2024).

Menurutnya HRUM lebih bijak jika mencadangkan laba bersih untuk realisasi beberapa proyek baru yang dikerjakan HRUM.

Ia menyampaikan bahwa hingga kini HRUM belum memiliki rencana lebih lanjut dalam akuisisi tambang maupun perusahaan baru.

Ray menjelaskan, HRUM akan fokus menyelesaikan proyek-proyek yang telah diakusisi atau baru beroperasi seperti PT Blue Sparkling Energy yang tengah mengerjakan proyek HPAL agar selesai tepat waktu.

“Kemudian kami juga fokus pada operasional Westrong Metal Industry, yang mulai beroperasi Maret lalu, agar terus berjalan lancar dan mencapai tingkat produksinya sesuai kapasitas yang terpasang,” tukas Ray. 

Diketahui, pada 2023 lalu, emiten milik konglomerat Kiki Barki mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi US$925,52 juta atau setara dengan Rp14,28 triliun. Pendapatan ini naik tipis sebesar 2,33% dibandingkan dengan 2022 sebesar US$904,43 juta. 

Pendapatan tersebut terdiri atas pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$914,87 juta sementara pendapatan sewa tercatat sebesar US$10,64 juta. Pendapatan sewa ini yang mengalami penurunan dibandingkan dengan 2022. 

Laba bersih HRUM tercatat sebesar US$151,04 juta atau setara dengan Rp2,33 triliun di 2023. Laba bersih ini tercatat turun 49,94% dibandingkan dengan 2022 sebesar US$301,75 juta. (Lili Handayani)