Beranda Berita Nasional ICEF 2024 Dorong Daya Saing Pelaku Usaha Lewat E-Katalog

ICEF 2024 Dorong Daya Saing Pelaku Usaha Lewat E-Katalog

1581
0
Opening Ceremony Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) 2024. Dok: MNI/Aninda.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) 2024 kembali digelar oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta pada 29–31 Mei 2024. Pameran ini bertujuan untuk mendorong pengadaan pemerintah yang transparan, efisien, dan berkelanjutan.

Acara ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 17 tahun 2023 mengenai Percepatan Transformasi Digital di Bidang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. 

Pengembangan E-Katalog versi 6 kini telah diterapkan di lima instansi sebagai pilot project, yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), LKPP, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

ICEF 2024 berfungsi sebagai ajang sosialisasi E-Katalog versi 6. E-Katalog ini mencakup daftar produk, spesifikasi teknis, tingkat komponen dalam negeri (TKDN), serta informasi lainnya seperti harga dan penyedia.

Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, menyatakan bahwa E-Katalog versi 6 memudahkan para pemangku kepentingan dalam transaksi pengadaan pemerintah. 

“Dengan fitur baru E-Katalog, pengguna dapat lebih cepat menemukan informasi produk, melakukan pembayaran, dan memantau proses transaksi. Kami juga sedang menyusun UU pengadaan barang jasa pabrik,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, uang dari Indonesia jangan dipakai untuk membeli barang impor, lebih baik membeli barang produksi dalam negeri. E-Katalog versi 6 yang berjalan pasca COVID-19, kini telah dilengkapi platform fitur e-audit.

ICEF 2024 menempati area seluas 2.500 m² dan diikuti oleh sekitar 80 peserta dari berbagai sektor bisnis. Para pelaku usaha menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan menambah berbagai kategori produk baru seperti road sweeper, logistik, alat berat, cartridge toner, infrastruktur, bangunan, dan manufaktur.

“Pameran selama tiga hari ini akan mempertemukan pelaku usaha dan pembeli pemerintah melalui berbagai kegiatan seperti seminar, temu bisnis, konsultasi, workshop, bimbingan teknis, dan talkshow dengan narasumber dari instansi terkait,” kata Ketua Panitia ICEF 2024, Kukrit Suryo Wicaksono.

Ia menambahkan, sebanyak 98 anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan 38 anggota Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) diundang sebagai pengunjung, bersama berbagai lembaga pemerintahan lainnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, turut hadir dalam acara tersebut. Ia menilai animo ICEF kedua ini luar biasa suksesnya. 

“China yang selama ini banyak investasi di Indonesia akan mengerem investasinya. Mereka ingin supaya ada pertumbuhan dalam negeri. Sayang kalau Indonesia malah sebaliknya,” ujarnya.

Ia menambahkan, kita tidak bisa menggerakkan ekonomi di daerah dengan impor.

“Kalau rupiah tertekan dan kita tidak mencegah impor, kita hanya membuat Indonesia makin tertekan rupiahnya,” imbuhnya.

Didukung oleh Bank Mandiri, BRI, dan BSI, ICEF 2024 memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produk unggulan mereka. Beberapa brand yang akan mempresentasikan product knowledge antara lain Link Net Enterprise, Epson Indonesia, Conwood, Chitose, DAC Indonesia, Sharp, Fibernet, Prima Kusuma Raya, ACER, Sinar Baja Electric, Mutiara Fibrind, HP Indonesia, dan Multi Kharisma Solusindo.

Direktur Satue Event selaku penyelenggara ICEF 2024, Bambang Setiawan, optimis bahwa transaksi bisnis tahun ini akan melampaui tahun 2023. Pada ICEF 2023, lima komoditas unggulan dengan nilai pesanan tertinggi adalah preservasi jalan Bina Marga sebesar Rp 16,1 triliun, fasilitas kesehatan Rp 9,3 triliun, obat program jaminan kesehatan Rp 7,6 triliun, peralatan elektronik dan IT Rp 7,4 triliun, serta kendaraan bermotor Rp 6,8 triliun. 

Tahun lalu, ICEF dihadiri oleh 7.792 pengunjung dari berbagai kalangan seperti Pejabat Pengadaan, Pengelola Pengadaan Barang/Jasa, Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa, Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, dan Pejabat Pembuat Komitmen. (Aninda)