NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengungkapkan, saat ini dunia sedang fokus membahas mineral kritis (critical minerals).
Hal tersebut tertulis dalam keterangan pers Sekretariat Presiden RI terkait keanggotaan Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Kamis (16/5/2024).
“Di dunia ini sekarang mineral kritis sedang hangat dibahas,” ungkap Airlangga sebagaimana dikutip dari laman Sekretariat Presiden, Rabu (22/5/2024).
Menurutnya, Indonesia sudah lebih dahulu mempersiapkan peraturan perundang-undangan, yakni UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui peraturan-peraturannya, yang menegaskan mineral kritis yang dijadikan prioritas utama untuk diberdayakan.
“Mengenai critical minerals itu, Indonesia sudah lebih dulu dengan UU Minerba 2009 dan sudah direvisi, sedangkan Amerika baru melalui Inflation Reduction Act (IRA) dan Eropa dengan Critical Mineral Act (CMA) tahun lalu,” ujarnya.
Isu ini, sambungnya, menjadi tren pembahasan, terutama untuk logam strategis yang akan menjadi bahan baku electric vehicle (EV), kemudian untuk otomotif, industri pertahanan, dan industri luar angkasa.
Beberapa waktu sebelumnya, dalam acara Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 2023 di Hotel Kempinski, Kamis (14/9/2023) lalu, ia pernah menyinggung soal critical minerals yang menjadi pembicaraan seluruh pemimpin dunia. Indonesia memastikan bahwa dengan critical minerals, negara kita jalan di depan mendahului dunia. Ini adalah the next game changing.
“Karena, criticals mineral itu menjadi kunci untuk renewable energy. Untuk baterai, tidak ada teknologi renewable tanpa baterai,” tegasnya.
Sebenarnya, apa yang dimaksud mineral-mineral kritis ini? Menurut Americangeosciences, mineral-mineral kritis adalah komoditas sumber daya mineral yang sangat penting di satu masa, namun terancam oleh gangguan pasokan karena berbagai alasan, seperti kepentingan perekonomian negara dan keamanan nasional. Oleh karena itu, berbagai elemen mineral bumi ini seringkali dianggap jarang dan kritis keberadaannya.
Sementara itu, Kementerian ESDM pun mendefinisikan mineral-mineral kritis sebagai mineral yang mempunyai kegunaan penting untuk perekonomian nasional dan pertahanan keamanan negara yang memiliki potensi gangguan pasokan dan tidak memiliki pengganti yang layak.
Jenis komoditas yang tergolong dalam mineral-mineral kritis, antara lain
- Mineral yang menjadi bahan baku dalam industri strategis nasional;
- Mineral yang memiliki nilai manfaat untuk perekonomian nasional dan pertahanan keamanan negara;
- Mineral yang memiliki risiko tinggi terhadap pasokan; dan
- Mineral yang tidak memiliki pengganti yang layak.
Semikonduktor
Airlangga juga menjelaskan, selain mineral kritis, fokus utama dunia adalah semikonduktor, yang merupakan komponen industri digital.
“Indonesia harus membangun kembali ekosistem karena yang utama dari industri semikonduktor adalah cip desain. Cip desain membutuhkan ahli di bidang mikroelektronik,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dia menuturkan, Presiden Joko Widodo telah mengarahkan lembaga pengelola dana pendidikan (LPDP) untuk mendorong pemberian beasiswa, melakukan training for the trainer.
“Saya telah bertemu dengan Menteri Jerman untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk bekerja sama dengan Jerman sehingga bisa masuk ke sekolah cip akademi yang ada di Jerman dan magang di perusahaan-perusahaan semikonduktor yang sedang mereka buat,” pungkasnya. (Shiddiq)