Beranda Korporasi IMIP Kerja Sama Rektor Tingkatkan SDM, Kembangkan Hilirisasi

IMIP Kerja Sama Rektor Tingkatkan SDM, Kembangkan Hilirisasi

1956
0

NIKEL.CO.ID, JAKARTA –  Kerja sama antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) akan membangun sinergis dalam pengembangan hilirisasi di Indonesia yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan inovasi.

Hal ini disampaikan HR Director PT IMIP, Achmanto Mendatu, dalam sambutannya ketika menerima kunjungan 14 Rektor Perguruan Tinggi Negeri yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI)  di Kawasan Industri PT IMIP selama dua hari, Jumat-Sabtu, (3-4/5/2024).

“Sinergi antara dunia usaha dan perguruan tinggi bisa menjadi kunci utama guna mendorong peningkatan inovasi dan kualitas SDM, sebagai upaya memperkuat daya saing di dunia internasional. Kerja sama ini diharapkan membantu peningkatan kualitas SDM Indonesia di sektor hilirisasi mineral dan logam, sebagai bagian dari mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” kata Achmanto dikutip dari siaran pers PT IMIP, Senin (6/5/2024).

Menurutnya, kunjungan MRPTNI merupakan bagian dari kerja sama dengan dunia pendidikan di Indonesia. Khususnya dengan PTN dalam berbagai bidang, baik dalam perekrutan alumni, pemberian beasiswa dalam dan luar negeri.

“Pemagangan mahasiswa dan dosen, penyediaan dosen industri, kuliah umum industri di kampus-kampus,”ujarnya.

Salah satu tenant di Kawasan IMIP adalah PT QMB New Energy Materials yang telah menjalin kerja sama dengan Central South Univeersity (CSU) untuk membuka Program Beasiswa S2 ke luar negeri dibidnag metalurgi dan sains material. Bagi para penerima beasiswa akan diberangkatkan ke China dan belajar selama 3 tahun dengan didanai GEM Co., Ltd yang merupakan pemegang saham mayoritas PT QMB New Energy Materials, Kementerian Koordiantor Bidang Maritim dan Investasti (Kemenko Marves), Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), maupun Central South University itu sendiri.

Kunjungan ini disebut –sebut sebagai penjajakan kerja sama strategis perguruan tinggi dengan industri berskala besar di Indonesia.

Sementara, Founder of GEM dan Direktur Utama PT QMB New Energy Materials, Professor Xu Kaihua, menuturkan, program beasiswa ini sudah berjalan dan memasuki angkatan keempat. Untuk intensif studi yang akan mendapatkan pendanaan adalah Jurusan Teknik Metalurgi, Transportasi (railway), dan perdagangan internasional (industri logam dan non logam).

“Meski begitu, beberapa jurusan yang masih relevan misalnya teknik pertambangan, kimia, dan material, masih bisa tercover dalam program tersebut,” kata Prof. Xu Kaihua.

Menurutnya, satu tahun pendanaan beasiswa dilakukan LPDP, satu tahun oleh CSU, dan satu tahun oleh PT QMB. Hanya saja, seperti dalam beberapa kasus sebelumnya, dimana kuota yang diberikan oleh LPDP masih belum memadai, sehingga kita isi dengan kuota full pendanaan dari PT QMB.

“Pada beberapa kasus juga, karena kuota penerima bantuan yang diajukan oleh LPDP masing kurang, maka kita isi dengan karyawan. Dan, kehadiran mereka di sini (PT QMB), merupakan inisiatif kedua belah pihak yang memiliki misi dan kepedulian yang sama bagi pembangunan dan kesejahteraan kedua bangsa,” ujarnnya.

Selain itu, Ketua MRPTNI, Profesor Drs H Ganefri MPd PhD, mengatakan, rencana kerja sama program beasiswa pendidikan ini merupakan program yang baik dan strategis. Oleh sebab itu, perlu segera untuk direalisasikan.

“Apalagi, ini menjadi sebuah peluang yang sangat baik untuk meningkatkan kualitas PTN yang sejalan dengan program Merdeka Belajar,” kata Prof. Ganefri.

Dia menambahkan, investasi asing memang sangat diperlukan dalam pengelolaan sumber daya alam. Namun agar tidak menimbulkan dampak negatif dan benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat maka perlu ada kesadaran bersama untuk melakukan recoveri terhadap alam dan penguatan infrastruktur sosial budaya masyarakat.

“Disinilah pentingnya memasukkan peningkatan kapasitas SDM di bidang sosial budaya dalam program ini, di samping peningkatan soft skill tehnokratis,” tambahnya.

Dalam pertemuan antara forum rektor dengan perusahaan Kawasan Industri PT IMIP dilakukan pembahasan untuk pembagian kuota masing-masing perguruan tinggi. Kemudian melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait. Contohnya, Dirjen Diktiristek Kemendikbud RI, LPDP, para rektor dan lain-lain, agar program yang bagus ini dapat segera berjalan.

Para rektor pun diajak keliling area, dan melihat langsung proses produksi di beberapa smelter, termasuk ke PT QMB.

“Mereka diperlihatkan produk turunan dari nikel, mulai dari stainless steel, carbon steel, sampai bahan baku baterai listrik, yang diproduksi oleh PT QMB,” pungkasnya. (Shiddiq)