NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Prof. Irwandy Arif, membawa oleh-oleh dari Portugal berupa ajakan bergabung dalam International Nickel Study Group (INSG).
Hal itu disampaikan Prof. Irwandi kepada awak media di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (2/5/2024), usai kunjungannya ke Eropa dan Portugal.
Ia menceritakan, dalam kunjungan itu banyak negara yang berkumpul dan membicarakan khususnya sumber daya alam nikel. Mereka kebanyakan sudah tergabung dalam sebuah organisasi nikel internasional.
“Kita berinteraksi dengan melihat beberapa negara yang berkumpul khusus mengenai nikel. Ada namanya Inetrnasional Nikel Study Grup,” katanya.
Ia menjelaskan, Indonesia sebelumnya pernah bergabung dengan organisasi INSG pada dekade 1990-an, tetapi keluar karena ada permasalahan dengan Portugal.
“Dulu saat pertama kali berdiri pada 1990 ada delegasi kita, yang dipimpin dirjen saat itu, kemudian pada 2006 kita keluar karena ada masalah dengan Portugal, yakni masalah Timor Timur,” ujarnya.
Sekarang, lanjutnya, mereka mengajak Indonesia kembali masuk ke dalam organisasi tersebut.
“Kita lagi mempertimbangkan,” ungkapnya.
INSG adalah kumpulan beberapa negara yang terkait dengan sumber daya alam nikel dan menitikeratkan pada strategi pasar. Studi ini kekuatannya ada di analisis pasar. (Shiddiq)
