NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Pencapaian PT Merdeka Battery Materials Tbk., (MBMA) dengan kode saham IDX yang bergerak disektor pertambangan nikel selama sembilan bulan terakhir (9M) sepanjang tahun 2023 menurut laporan internal perusahaan diantaranya pendapatan dan EBITDA sebesar US$874 juta dan US$64 juta.
EBITDA tercapai sebesar US$64 juta atau meningkat 117% dibandingkan 9 bulan 2022. EBITDA yang lebih tinggi disebabkan oleh tambahan produksi nikel dalam nikel matte, tambahan produksi NPI dari ZHN dan realisasi produksi NPI sembilan bulan penuh dari CSID dan BSID.
“Secara keseluruhan, Dalam Biaya Keberlanjutan (AISC) masing-masing sebesar AS$12.958 dan AS$15.247 per ton untuk NPI dan nikel matte,” tulis laporan dalam pers rilis dikutip laman merdekabattery.com, Rabu (22/11/2023).
Dalam perkembangannya, secara signifikan disektor lainnya selama dan setelah kuartal bulan September pencapaian yang dicapai antara lain, menandatangani kemitraan baru dengan GEM Co., Ltd (GEM) untuk membangun pabrik pengolahan High-Pressure Acid Leach (HPAL) yang mayoritas dimiliki MBMA yang berlokasi di IMIP, dengan kapasitas sebesar 30.000 ton nikel terkandung per tahun Campuran Endapan Hidroksida (MHP).
Selain itu, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Korea Development Bank (KDB) yang bertujuan untuk berkolaborasi antara MBMA dan KDB untuk mendorong perusahaan-perusahaan Korea mengevaluasi potensi investasi di MBMA, membangun rantai pasokan nikel dan mineral bahan baterai lainnya yang andal, dan mendorong pertumbuhan rantai nilai bahan baterai menengah dan hilir di masing-masing negara.
Pencapaian itu juga diraih MBMA yang mendapatkan Peringkat kredit korporasi ditingkatkan menjadi A berdasarkan sertifikat pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Rencananya MBMA akan menyelesaikan penerbitan Obligasi Rupiah pertamanya pada kuartal yang berakhir Maret 2024, dan keberhasilan pengiriman pertama bijih pirit ke Proyek AIM.
Per 30 September 2023, kas dan setara kas dicapai dengan jumlah US$327 juta, dengan total utang bank sebesar US$288 juta. Di sektor keuangan 9M 2023, MBMA mencapai Peningkatan pendapatan yang signifikan disebabkan adanya tambahan pendapatan sebesar US$272 juta dari penjualan 16.430 ton nikel dalam nikel matte dengan harga jual rata-rata US$16.572 per ton. Disusul peningkatan penjualan NPI sebesar 108% dengan total penjualan 42.054 ton nikel di NPI dan pendapatan sebesar US$602 juta dengan harga jual rata-rata US$14.305 per ton (17.202 ton nikel di NPI dengan harga jual rata-rata US$16.827 per ton pada 9M 2022).
Menurut laporan rilis tersebut, dibandingkan dengan 9M 2022, peningkatan pendapatan NPI yang signifikan disebabkan oleh peningkatan volume nikel dalam penjualan NPI setelah commissioning smelter PT Zhao Hui Nickel (ZHN) RKEF pada Juni 2023.
“Sejak commissioning, ZHN telah berkontribusi 14.101 ton nikel dalam penjualan NPI. Selain itu, 9M 2022 hanya mewakili pendapatan NPI selama lima bulan, sedangkan 9M 2023 mewakili sembilan bulan penuh pendapatan NPI dari smelter dan produksi PT Cahaya Smelter Indonesia (CSID) dan PT Bukit Smelter Indonesia (BSID) dan produksi dari ZHN,” bunyi laporan tersebut.
Untuk beban pendapatan, total beban pokok pendapatan yang dapat diatribusikan kepada NPI sebesar AS$560 juta dengan AISC sebesar AS$12.958 per ton. Hal ini jauh lebih rendah berdasarkan biaya per unit dibandingkan dengan AISC 9M 2022 sebesar AS$14.357 per ton. Penurunan biaya yang signifikan ini disebabkan oleh rendahnya biaya listrik dan bahan reduktor.
“Total beban pokok pendapatan yang dapat diatribusikan pada nikel matte adalah AS$250 juta pada AISC sebesar AS$15.247 per ton. Lebih dari 90% biaya tersebut terkait dengan pembelian nikel matte bermutu rendah (LGNM), salah satu bahan baku utama untuk memproduksi nikel matte bermutu tinggi (HGNM),” bunyi laporan itu.
Untuk arus kas operasi dan investasi sebesar US$443 juta yang didukung oleh aktivitas pendanaan dari hasil IPO, fasilitas Term Loan PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) dan fasilitas PPN MTI serta fasilitas pinjaman pemegang saham dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (Fasilitas pinjaman pemegang saham MDKA). Sebagian dana IPO juga digunakan untuk melunasi sisa pokok pinjaman MBMA sebesar US$225 juta kepada MDKA dan US$75 juta kepada ING Bank.
Dalam pengembangan ekspansi, MBMA menginvestasikan dana sebesar US$362 juta selama 9 bulan 2023 untuk memajukan pengembangan Proyek AIM, tambang SCM dan pembangunan pabrik peleburan ZHN RKEF, masing-masing menginvestasikan US$151 juta, US$82 juta dan US$15 juta, dan untuk mendanai akuisisi nikel pabrik matte dan pembayaran akhir terkait akuisisi MBMA masing-masing sebesar US$67 juta dan US$41 juta.
Dibidang Penanaman Modal, MBMA telah menyelesaikan peningkatan jalan angkut untuk memfasilitasi pengangkutan bijih saprolit dari tambang SCM ke IMIP dengan investasi sekitar US$84,5 juta. Pengangkutan bijih saprolit dimulai pada pertengahan Agustus 2023.(Shiddiq)