NIKEL.CO.ID, 27 SEPTEMBER 2023 – Melalui inisiatif pengembangan hilirisasi nikel pada rantai industri Electric Vehicle Battery (EV Battery) Indonesia dan bisnis komoditas emas, PT Aneka Tambang Tbk, (ANTAM) memperoleh perbaikan Peringkat Kredit Korporasi BB+/Outlook Stabil Tahun 2023.
Hal ini diumumkan ANTAM pada Selasa, (26/9/2023) kemarin, yang memperoleh peningkatan peringkat kredit korporasi S&P Global tahun 2023 dari B+/outlook Positif menjadi BB+/outlook Stabil.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ANTAM, Elisabeth RT Siahaan, menjelaskan, apa yang dilakukan ANTAM dalam pengembangan rantai industri Baterai EV merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan memperkuat posisi global Indonesia dalam rantai industri Baterai EV.
“Peningkatan peringkat ini sejalan dengan strategi keberlanjutan bisnis ANTAM dalam mengoptimalkan aspek operasional dan keuangan Perusahaan,” jelas Elisabeth melalui rilis ANTAM, Rabu (27/9/2023).
Menurutnya, perseroan senantiasa menerapkan keunggulan operasional dan mengupayakan manajemen biaya dengan menerapkan program efisiensi yang tepat.
“Upaya ini tentunya memberikan imbal hasil yang positif bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, pertumbuhan profil kredit ANTAM juga sejalan dengan pengelolaan likuiditas Perusahaan yang cukup dan solid di tengah tantangan harga komoditas global.
“Peningkatan peringkat ini juga didukung oleh penerapan strategi operasional Perusahaan yang baik, yang tercermin dari profitabilitas positif pada periode enam bulan pertama tahun 2023 (1H23),” ungkapnya.
Ia juga menuturkan, posisi likuiditas keuangan ANTAM yang solid tercermin dari posisi arus kas yang mencerminkan perolehan kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp1,69 triliun, meningkat 96% dibandingkan periode enam bulan pertama tahun 2022 (1H22) sebesar Rp861,32 miliar.
“Penguatan struktur keuangan ANTAM juga tercermin pada kas dan setara kas pada akhir periode 1H23 yang mencapai Rp6,58 triliun, meningkat signifikan sebesar 104% dari posisi 1H22 sebesar Rp3,23 triliun,” tuturnya. (Shiddiq)