Beranda September 2023 Progres Smelter BMS Milik Jusuf Kalla On Track

Progres Smelter BMS Milik Jusuf Kalla On Track

4132
0
Smelter PT BMS anak usaha Group Kalla on track. Dokumentasi PT BMS.

NIKEL.CO.ID, 11 SEPTEMBER 2023 – Progres pembangunan dua smelter nikel PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) yang ditargetkan rampung September 2023 masih on the track tahap penyelesaian.

Hal ini disampaikan oleh Corporate Communication Kalla yang dihubungi oleh tim nikel.co.id yang menanyakan sudah sejauh mana progres pembangunan smelter nikel PT BMS yang berlokasi di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan tersebut.

“Terkait dengan progress pembangunan PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS), sampai saat ini masih on-track selesai pada bulan September 2023, khususnya pada pabrik ferronickel dengan kapasitas produksi 33 ribu ton per tahun,” kata Corporate Communication Kalla melalui pesan elektronik yang diterima nikel.co.id, Senin (11/9/2023).

Menurutnya, untuk smelter nikel feronikel masih menunggu infrastruktur pendukung lainnya untuk dapat segera dapat beroperasi.

“Operasionalnya saat ini masih menunggu rampungnya PLTA BMS yang terletak di kawasan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Malea pada November 2023,” ujarnya.

PLTA Malea merupakan beberapa infrastruktur pendukung yang digunakan untuk memasok listrik ke smelter, saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebagai jalur listrik dari PLTA ke smelter, dan akses pelabuhan.

Pembangunan Area power house, Powerhouse BMS HEPP sebesar 3X75 MW dengan progres pengerjaan mencapai lebih diatas 63,58 persen saat ini. Hal ini guna mendukung pasokan listrik, kemudian pengerjaan Transmisi 150kV yang sudah mencapai diatas lebih dari 53,3 persen.

Selanjutnya, bendungan sebagai penopang suplai air. Pembangunan Bendungan Water Supply sudah mencapai lebih dari 93,65 persen beberapa waktu lalu dan saat ini sudah rampung.

Corporate Communicatio Kalla juga menyampaikan, untuk progres pembangunan smelter kedua, dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) masih terus dikebut pengerjaannya.

“Untuk Smelter Nickel Sulfat tahap 1 baru direncanakan operasional pada Juli 2024. Proses pembangunan berlangsung sesuai target tanpa kendala apapun,” pungkasnya.

Mantan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, HM Jusuf Kalla merupakan pendiri sekaligus pemilik dari PT BMS anak usaha Kalla Group yang bergerak di bidang proyek pengolahan Mineral (Smelter) dengan produk akhir berupa ferronickel berkapasitas 33.000 ton per tahun dan stainless steel.

Pendirian PT BMS merupakan bentuk kontribusi terhadap perekonomian Nasional dan di bangun smelter di Luwu dengan alasan lebih efektif dan efisien sementara material tambang nikel berasal dari Sulawesi Tenggara.

Untuk pemenuhan ore nikel diambil dari sekitar Kendari, Kolaka dan Kolaka Utara yang dikirim melalui perjalanan laut menempuh waktu sekitar 6 jam. Sehingga lebih efisien dan lebih mudah ketimbang mensuplai dari wilayah lain.

Pembangunan smelter dilakukan beberapa tahap yang dimulai sejak Maret 2022. Untuk pabrik pertama, target pengoperasian September 2023 bulan ini. Untuk jumlah tungku smelter yang dibangun sebanyak 14 tungku hingga tahun 2030 di atas lahan seluas 141 hektar dengan rencana total investasi sebesar Rp 10 triliun.

Adapun tujuan BMS adalah menjadi pesaing utama dalam pengelolaan sumber daya nikel, terutama bahan dasar baterai. Dimana saat ini rata-rata smelter yang ada di Indonesia merupakan investasi dari luar negeri. (Shiddiq)