NIKEL.CO.ID, 4 SEPTEMBER 2023 – Keberhasilan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM) anggota MIND ID, BUMN Holding Industri Pertambangan dalam mengimplementasikan strategi operasional yang tepat menghasilkan peningkatan pertumbuhan yang signifikan terhadap kas akhir semester pertama 2023 atau periode enam bulan pertama tahun 2023 (Januari – Juni 2023, 1H23) sebesar Rp6,58 triliun atau 104% lebih besar dibanding akhir semester pertama 2022 (1H22).
Kepala Sekretaris Perusahaan PT ANTAM, Syarif Faisal Alkadrie, mengatakan, implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas ANTAM pada 1H23 yang tercermin dari posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp1,69 triliun, tumbuh 96% dibandingkan capaian pada 1H22 sebesar Rp861,32 miliar.
“Pada periode 1H23, ANTAM mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp21,66 triliun, meningkat 15% dibandingkan periode 1H22 sebesar Rp18,77 triliun. Pada tahun 2023, ANTAM berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel dan bauksit. Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp18,48 triliun atau 85% dari total penjualan bersih ANTAM pada 1H23,” kata Syarif dikutip melalui siaran pers PT ANTAM, Senin, (4/9/2023).
Pada akhir Agustus 2023, ANTAM mengumumkan capaian pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan yang positif pada periode enam bulan pertama tahun 2023. Capaian kinerja keuangan ANTAM yang positif tercermin dari capaian laba periode berjalan 1H23 sebesar Rp1,89 triliun, tumbuh 24% dari laba periode berjalan pada periode enam bulan pertama tahun 2022 (Januari – Juni 2022, 1H22) sebesar Rp1,53 triliun.
“Kinerja produksi dan penjualan komoditas utama ANTAM mendukung capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada 1H23 sebesar Rp3,69 triliun, relatif stabil dengan capaian EBITDA pada 1H22,” ujarnya.
Syarif menuturkan, volatilitas harga jual feronikel yang dipengaruhi oleh tingkat supply and demand nikel kelas-2 di pasar mempengaruhi kinerja keuangan Perusahaan pada periode 1H23. Ditengah kondisi tersebut, ANTAM terus mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan bijih nikel, emas dan bauksit serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.
Kemudian, pertumbuhan profitabilitas ANTAM pada 1H23 tercermin pada capaian laba kotor sebesar Rp4,24 triliun, tumbuh 5% dari capaian laba kotor pada 1H22 sebesar Rp4,03 triliun.
“Sementara itu, capaian laba usaha Perusahaan pada 1H23 tercatat sebesar Rp2,33 triliun, tumbuh 60% dibandingkan periode 1H22 sebesar Rp1,46 triliun,” tuturnya.
Menurutnya, faktor pendukung tercapainya peningkatan ini turut didorong oleh pengelolaan beban usaha yang efisien, tercatat pada 1H23 beban usaha Perusahaan turun 25% dibandingkan 1H22. Penguatan profitabilitas ANTAM tercermin pula pada capaian nilai laba bersih per saham dasar ANTAM menjadi Rp78,64 yang tumbuh 24% dari nilai 1H22 sebesar Rp63,50 per saham dasar.
Kinerja Produksi dan Penjualan Komoditas ANTAM 1H23
Pada semester l 2023, Syarif memaparkan, emas merupakan kontributor terbesar penjualan ANTAM dengan proporsi 62% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan sebesar Rp13,30 triliun, meningkat 8% dari capaian pada 1H22 sebesar Rp12,28 triliun. Dengan total volume produksi logam emas dari tambang Perusahaan sebesar 594 kg (19.098 troy oz.), capaian tersebut sejalan dengan pemenuhan rencana produksi emas tahun 2023 sebesar 1.167 kg (37.519 troy oz.). kemudian penjualan logam emas mencapai 13.508 kg (434.292 troy oz.), capaian tersebut tumbuh dari volume penjualan 1H22 sebesar 13.469 kg (433.038 troy oz.).
Untuk nikel, berkontribusi dalam penjualan Nikel (produk feronikel dan bijih nikel) semerter l 2023 dengan proporsi 34% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp7,43 triliun, tumbuh 36% dari capaian 1H22 sebesar Rp5,45 triliun. Pada 1H23, volume produksi feronikel ANTAM mencapai 10.537 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang 1H23 mencapai 10.606 TNi, tumbuh 10% jika dibandingkan capaian pada 1H22 sebesar 9.622 TNi.
“Untuk menjaga tingkat kehandalan operasi pabrik feronikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara, ANTAM menjalankan program Total Productive Maintenance sejalan dengan upaya Perusahaan untuk mencapai stabilitas dan optimalisasi performa operasi pabrik pengolahan,” paparnya.
Sejalan dengan upaya keberlanjutan, dia melanjutkan, perusahaan untuk meningkatkan cost competitiveness serta pelaksanaan upaya dekarbonisasi melalui penurunan emisi gas rumah kaca dari operasi pabrik feronikel ANTAM di Kolaka, pada bulan Januari 2023, ANTAM bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik terkait dengan dukungan pasokan listrik operasi Pabrik Feronikel ANTAM di UBP Nikel Kolaka dengan total kapasitas daya sebesar 150 megavolt-ampere (MVA).
“Sementara itu untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel konsolidasian ANTAM mencapai 6,81 juta wet metric ton (wmt), meningkat 55% dibandingkan capaian pada 1H22 sebesar 4,39 juta wmt,” lanjut dia.
Adapun pertumbuhan tingkat produksi bijih nikel ditujukan untuk mendukung pemenuhan volume penjualan bijih nikel yang tumbuh positif pada periode 1H23. Volume penjualan bijih nikel konsolidasian ANTAM pada 1H23 mencapai 6,27 juta wmt, meningkat 106% jika dibandingkan capaian penjualan pada 1H22 sebesar 3,04 juta wmt.
Sedangkan untuk Segmen Bauksit dan Alumina, ia menjelaskan, dengan proporsi 4% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan mencapai Rp770,73 miliar. Sepanjang 1H23 ANTAM mencatatkan volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (“CGA”) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 851 ribu wmt dengan capaian total volume penjualan bauksit mencapai 455 ribu wmt.
“Sementara itu volume produksi produk alumina pada 1H23 mencapai 77.596 ton alumina, tumbuh 5% dari volume produksi pada 1H22 sebesar 73.893 ton alumina. Volume penjualan produk alumina pada 1H23 mencapai 72.107 ton alumina,” jelasnya. (Shiddiq)