Beranda Berita Nasional APNI Minta Pemerintah Hitung HPM Mineral Lain di Nikel

APNI Minta Pemerintah Hitung HPM Mineral Lain di Nikel

1948
0
APNI Minta Pemerintah Hitung HPM Mineral Lain di Nikel
Taruna Adji

NIKEL.CO.ID,5 Maret 2022-Pabrik pengolahan baja nirkarat (stainless steel) tahun depan membutuhkan nikel kadar tinggi atau saprolite sekitar 250 juta ton. Menurut cadangan yang terukur, jumlah saprolite di Indonesia sekitar 950 juta ton. Artinya, hanya untuk memenuhi kebutuhan 4 sampai 5 tahun.

Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) mencatat, berdasarkan data cadangan terukur, nikel di Indonesia sekitar 4,6 miliar ton, di mana sekitar 3,6 miliar ton adalah bijih nikel kadar rendah atau limonite. Karena itu, perlu dilakukan konservasi nikel untuk menambah cadangan nikel, khususnya kadar tinggi.

Research and Development (R&D) Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Taruna Adji mengatakan, orang awam umumnya tahu nikel untuk baterai listrik dan stainless steel. Kawasan pertambangan nikel di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, nikel kadar rendah mengandung unsur mineral lain. Di antaranya kobalt, fero, platinum, dan tanah jarang atau skandium.

“Di dalam nikel itu ada unsur material lain, ppm-nya antara 40 sampai 50 persen. Unsur tanah jarang, misalnya, harganya sekarang sekitar 1.096 dolar AS per kilo,” kata Taruna Adji dalam FGD Peran Nikel terhadap Perkembangan Industri Baterai Dalam Negeri yang diselenggarakan NBRI, Sesala (5/4/2022).
.
Tanah jarang diolah untuk kebutuhan alat penyulingan minyak, tenaga nuklir, turbin, kendaraan listrik, peralatan bidang kedokteran, dan manufaktur.

Taruna menyayangkan unsur mineral lain yang terdapat di nikel kadar rendah tidak dihargai pabrik. Menurutnya, perusahaan-perusahaan asing seperti Inco-Vale dan Virtue Dragon mengolah material lain yang terkandung di nikel. Karena mempunyai nilai tinggi. Hanya pemerintah sampai saat ini belum mengeluarkan acuan harga patokan mineral untuk limonite.

APNI, kata Taruna, berharap pemerintah membuat HPM untuk nikel kadar rendah termsuk unsur-unsur lain yang ada di limonite.

Sebagai gambaran, kata Taruna, di Shanghai Metal Market, harga limonite kadar 0,8 sampai 1,2% dengan unsur kobalt 0,08% harganya sekitar 25 dolar AS.

“Problem selanjutnya adalah bagaimana antara penambang dengan pabrik mempunyai satu nilai keseimbangan supaya saling menguntungkan,” ujarnya. (Fia/Syarif)