Beranda Berita Nasional Kementerian ESDM Terus Ekplorasi Potensi Logam Tanah Jarang dan Nikel

Kementerian ESDM Terus Ekplorasi Potensi Logam Tanah Jarang dan Nikel

1602
0

NIKEL.CO.ID – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan pihaknya berusaha terus mengekplorasi potensi Logam Tanah Jarang atau Rare Earth Element (REE) serta potensi nikel di Indonesia.

“Kita punya sumber daya REE yang banyak, REE ini bisa kita manfaatkan sebagai sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Kita juga punya nikel yang banyak, di mana nikel juga bisa kita manfaatkan untuk menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik,” tutur Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Agung Pribadi lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (27/2/2021).

“Ini adalah energi kita ke depan dan Indonesia bisa memainkan rule yang sangat penting dalam menyediakan energi baterai listrik, sehingga kemudian ke depan kita bisa lebih memanfaatkan energi yang lebih ramah lingkungan. Kita punya potensi yang sangat besar,” tambahnya.

Ia mengatakan ekplorasi tersebut merupakan tugas Badan Geologi untuk menginventarisasi berapa banyak REE yang dimiliki Indonesia. Agung mencatat saat ini REE memang belum dimanfaatkan sebagai sumber energi di Indonesia.

Ia cuka mengharpakan potensi REE Indonesia dapat mendukung perkembangan EBT di Indonesia.

“Tugasnya Badan Geologi bagaimana menginventarisasi sumber daya alam yang bisa dimanfaatakan dan mendukung pemanfaatan EBT yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, batubara nanti kita manfaatkan untuk energi yang lain atau diolah menjadi energi bentuk lain seperti DME, sehingga industri lain bisa terbantu dari adanya sumber daya alam Indonesia yang sangat kaya ini,” ujar Agung.

ke depan, imbuh Agung, Pemerintah ingin memanfaatkan EBT yang ramah lingkungan yang harganya kini makin bersaing dengan bahan bakar fosil.

“Mudah-mudahan ke depan EBT bisa lebih murah lagi, sejalan dengan berkembangnya teknologi. Regulasinya juga memihak kepada EBT sehingga bisa dikembangkan pemanfaatannya. Semoga rencana kita (bauran energi dari EBT) 23% di 2025 ini bisa terkejar,” tutup Agung.

Diwaktu yang sama Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono mengatakan pihaknya juga melakukan eksplorasi terhadap potensi batubara. Nantinya Badan Geologi akan melakukan karakterisasi jenis batubara sehingga pemanfaatan batubara bisa beragam, sejalan dengan upaya pemanfaatan energi ramah lingkungan. Begitupun dengan potensi mineral yang ada di dalam bumi Indonesia. Rekomendasi terkait potensi minerba akan disampaikan ke Ditjen Minerba.

Yang terbaru, Badan Geologi juga melakukan eksplorasi Geologi, Geofisikia, dan Geokimia (3G) terhadap potensi panas bumi. Sebagaimana diketahui, potensi panas bumi Indonesia adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

“Untuk panas bumi, kami melakukan survei 3G, yang hasilnya adalah berupa WK. Tahun ini kami juga akan melakukan pemboran slimhole. Diharapkan data yang kami hasilkan selama ini menjadi lebih baik dan lebih akurat, sehingga nenti menarik para investor masuk mengusahakan energi dari panas bumi,” tutur Eko.

Sumber: akurat.co