Beranda Berita Nasional Ada Potensi Tingkatkan PAD, ESDM Sultra Gagas Bangun Terminal Khusus Tambang di...

Ada Potensi Tingkatkan PAD, ESDM Sultra Gagas Bangun Terminal Khusus Tambang di Lima Kabupaten

2521
0
Jetty milik PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI)/Dok. VDNI

NIKEL.CO.ID – Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggagas pembangunan terminal khusus (tersus) untuk digunakan perusahaan tambang yang beroperasi di daerahnya.

Kepala Bidang Mineral dan Batu Bara Dinas ESDM Sultra Yusmin menyatakan, ada ratusan perusahaan tambang yang beroperasi di Sultra tidak memiliki terminal khusus.

“Mereka selama ini menggunakan terminal khusus milik perusahaan lain. Mereka bayar di sana. Ini harusnya menjadi sumber pendapatan daerah,” kata Yusmin, Senin (02/11/2020).

Tersus itu, menurut Yasmin rencananya akan dibangun di lima kabupaten yang memiliki tambang nikel. Yakni, Kolaka Utara, Kolaka, Konawe Utara, Bombana dan Konawe Selatan.

Terminal khusus ini nantinya akan dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah (Perusda) Sultra.

“Saat ini, kita sudah mulai perencanaan dan menentukan titik lokasi pembangunan tersus,” imbuhnya.

Dalam perencanaan pembangunan tersus ini, turut melibatkan Bappeda Sultra, Dinas Lingkungan Hidup dan BPKP.

Perusahaan tambang di Sultra jumlahnya lebih dari 300. Jika semua perusahaan membangun jetty, maka akan berdampak pada kerusakan lingkungan.

“Kalau dikelola pemerintah, ini akan mengurangi kerusakan lingkungan, kalau setiap IUP bangun jetty maka dampaknya besar terhadap pesisir,” jelasnya.

Yusmin menyebut, anggaran yang dibutuhkan membangun setiap satu jetty kurang lebih Rp5 miliar.

Jumlah tersebut sedikit bila dibandingkan dengan pendapatan daerah yang dikalkulasinya kurang lebih Rp14 miliar pertahun untuk satu jeti.

“Kalau dalam satu terminal khusus ada sampai empat IUP atau lebih, pasti besar pendapatan kita. Misalnya, jumlah penjualan satu juta ton per IUP, retribusi kita dapat 2 dolar per ton. Maka bisa sampai US $2 juta,” bebernya.

Ia menyebut, retribusi yang bisa diambil dalam satu jetty adalah jalan hauling, terminal dan penampungan stockpile.

“Jadi ini menjadi target kami agar mendukung peningkatan PAD di sektor pertambangan,” tuturnya.

Sumber: inilahsultra.com