NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Pertumbuhan smelter nikel mendorong meningkatnya kebutuhan jasa angkutan laut, terutama untuk pengiriman bijih nikel. Bertambahnya fasilitas pengolahan nikel membuat aktivitas logistik semakin ramai dan membuka peluang bagi perusahaan angkutan barang curah.
Hal itu diungkapkan Direktur PT Trans Power Marine Tbk., Rudy Sutiono, dalam Squawk Box-nya CNBC Indonesia, Jumat (14/11/2025).

“Dengan hilirisasi ini, kita melihat yang telah dilakukan pemerintah, antara lain banyak smelter, terutama untuk produk nikel yang sudah berjalan selama ini. Dan, smelter terus bertambah jumlahnya,” kata Rudy.
Dia menilai, bertambahnya smelter nikel menunjukkan bahwa hilirisasi yang dijalankan pemerintah mulai memberikan hasil konkret dan ikut membuka peluang bagi Trans Power Marine yang terlibat dalam pengangkutan bahan baku menuju fasilitas pengolahan. Kerja sama perusahaan dengan pemilik smelter membuat Trans Power Marine memainkan peran penting dalam rantai pasok, khususnya untuk pengiriman bijih nikel sebagai bahan baku utama.

“Kami melihat ini sebagai suatu keberhasilan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah nikel. Perusahaan kami juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan smelter untuk mengangkut bahan bakunya, yaitu bijih nikel,” ujarnya.
Menurut pandangannyya, meningkatnya aktivitas pengiriman bahan baku ke smelter memberi dorongan nyata bagi industri pelayaran. Karena, seluruh pasokan bijih nikel dan kebutuhan energi smelter harus diangkut melalui kapal. Selain bijih nikel, perusahaan pelayaran juga mendapatkan tambahan permintaan dari pengangkutan batu bara yang digunakan sebagai pembangkit listrik di fasilitas pengolahan tersebut. (Tubagus)


























