Beranda Pemerintahan Kendaraan Listrik Bisa Turunkan Polusi Udara Jakarta Hingga 10%

Kendaraan Listrik Bisa Turunkan Polusi Udara Jakarta Hingga 10%

274
0
Kepala Bidang Transmigrasi dan Energi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Andono Warih. Foto: MNI/Tubagus Rachmat

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Kepala Bidang Transmigrasi dan Energi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Jakarta, Andono Warih, mengatakan, penggunaan kendaraan listrik dapat memberikan dampak signifikan terhadap perbaikan kualitas udara di Jakarta.

Andono mengungkapkan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, sekitar 75% polusi udara di Jakarta bersumber dari sektor transportasi, sehingga peralihan sebagian kendaraan bermotor ke listrik diyakini mampu menekan emisi secara nyata.

“Kalau kita bisa men-shifting 10% dari populasi kendaraan bermotor di Jakarta menjadi kendaraan listrik, tentu kita berharap kualitas udara juga bisa meningkat sekitar 10%,” ujar Andono dalam wawancara ekslusif dengan Media Nikel Indonesia (www.nikel.co.id), di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Kamis (6/11/2025).

Ia menjelaskan, penggunaan kendaraan listrik merupakan langkah konkret dalam upaya transisi energi bersih di sektor transportasi perkotaan. Selain mengurangi emisi karbon, kendaraan listrik juga dinilai mampu menekan konsumsi bahan bakar fosil dan menurunkan ketergantungan terhadap impor energi.

Menurut dia, kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan kini semakin meningkat. Banyak warga Jakarta, termasuk sejumlah pejabat Pemprov DKI, telah mulai beralih ke kendaraan listrik untuk penggunaan pribadi.

“Antusiasme terhadap kendaraan listrik sangat tinggi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bersih juga ikut mendorong perubahan perilaku ini,” katanya.

Ia menambahkan, dukungan pemerintah terhadap pengembangan kendaraan listrik akan terus diperkuat melalui pembangunan infrastruktur pendukung dan kebijakan insentif bagi pengguna kendaraan listrik di masa mendatang.

“Kami ingin ekosistem kendaraan listrik ini tumbuh dari dua sisi — masyarakatnya siap dan infrastrukturnya juga tersedia,” ujarnya.

https://event.cnfeol.com/en/event/339

Andono optimistis, percepatan penggunaan kendaraan listrik akan membawa dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

“Kendaraan listrik bukan hanya solusi transportasi masa depan, tapi juga investasi untuk kualitas hidup yang lebih baik,” tuturnya.

Selain manfaat lingkungan, peningkatan adopsi kendaraan listrik juga berdampak terhadap pertumbuhan industri baterai berbasis nikel di dalam negeri. Permintaan baterai yang terus meningkat akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi bahan baku kendaraan listrik di kawasan Asia.

“Industri kendaraan listrik dan baterai adalah dua sektor yang saling menguatkan. Saat transportasi kita semakin hijau, industri nikel dan baterai nasional juga ikut berkembang,” kata Andono menutup. (Tubagus)