NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) merilis pembaruan harga nikel per 27 Oktober 2025 yang menunjukkan pergerakan harga relatif stabil untuk bijih nikel, sementara produk olahan mencatat kenaikan tipis.
Berdasarkan data APNI, harga bijih nikel kadar 1,2% (CIF) berada pada kisaran US$22–US$24 per metrik ton (mt) dengan rata-rata US$23/mt, tanpa perubahan dari periode sebelumnya. Sementara itu, bijih nikel kadar 1,6% (CIF) tercatat di kisaran US$51,8–US$53,8/mt dengan rata-rata US$52,8/mt, juga tidak mengalami perubahan harga.

Untuk produk olahan, nickel pig iron (FOB) mengalami kenaikan tipis sebesar US$0,02 menjadi US$114,71/mt. Sementara high-grade nickel matte (FOB) naik US$28, mencapai US$13.489/mt. Produk mixed hydroxide precipitate (MHP) FOB turut mengalami kenaikan US$27 menjadi US$13.184/mt.
Kenaikan harga produk olahan ini mencerminkan kondisi pasar global yang masih positif terhadap permintaan nikel, terutama dari industri baterai dan kendaraan listrik. Data ini mengacu pada Shanghai Metals Market (SMM) yang menjadi acuan harga internasional.

Rilis harga ini menjadi acuan penting bagi pelaku industri nikel di Indonesia dalam menentukan strategi penjualan dan ekspor di tengah dinamika pasar logam dunia. (Shiddiq)


























