Beranda Berita Nasional Di Tengah Peningkatan Industri Pertambangan, Industri Mesin dan Alat Berat Makin Tangguh

Di Tengah Peningkatan Industri Pertambangan, Industri Mesin dan Alat Berat Makin Tangguh

84
0
Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE, Sri Hastuti Nawaningsih, nomor dua dari sebelah kiri. Foto: Tangkap Layar YouTube Kemenperin RI

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Subsektor industri mesin dan alat berat menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah perlambatan ekonomi dan tekanan biaya produksi. Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) mencatat, komitmen investasi di sektor permesinan tetap terjaga dan menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan industri manufaktur nasional.

Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE, Sri Hastuti Nawaningsih, menjelaskan, pelaku industri mesin dan perlengkapan masih menunjukkan optimisme di tengah tantangan ekonomi. Menurutnya, investasi yang terus mengalir di subsektor ini mencerminkan keyakinan dunia usaha terhadap prospek industri nasional yang masih positif.

“Komitmen investasi tetap terjaga, sehingga meningkatkan daya tahan industri yang tinggi,” ujar Sri dalam konferensi pers Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2025 yang ditayangkan melalui YouTube Kementerian Perindustrian RI, Kamis (30/10/2025).

Ia menambahkan, subsektor mesin dan alat berat berperan penting dalam menjaga stabilitas kinerja ILMATE secara keseluruhan. Meskipun terjadi penurunan harga batu bara dan mineral, industri alat berat serta mesin pendukung pertambangan tetap beroperasi secara normal. Kondisi tersebut menandakan kemampuan adaptasi pelaku industri terhadap siklus komoditas dan dinamika pasar yang fluktuatif.

“Sebagai contoh, salah satu pelaku industri seperti PT Yanmar Indonesia terus memperluas kapasitas produksinya di Pandaan dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang telah melampaui 50 persen. Ini menunjukkan komitmen kuat pelaku usaha untuk memperkuat rantai pasok nasional,” tuturnya.

Selain menopang pertumbuhan, penguatan investasi juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan TKDN di sektor permesinan. Hal ini mendorong terciptanya kemandirian industri dan memperkuat rantai pasok nasional.

“Dengan komitmen investasi yang kuat dan daya tahan industri yang tinggi, subsektor mesin dan alat berat diharapkan dapat terus menjadi motor penggerak pertumbuhan manufaktur Indonesia,” ungkapnya.

Kemenperin menilai ketahanan subsektor ini menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan ekspansi industri ILMATE di tengah perlambatan ekonomi, sekaligus menunjukkan efektivitas kebijakan pemerintah dalam menjaga iklim investasi dan produktivitas sektor manufaktur nasional. (Tubagus)