NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan pentingnya pengelolaan tambang yang berkelanjutan dan berkeadilan sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan kepentingan generasi mendatang.
“Ya, di HUT pertambangan kali ini, kita mengangkat jiwa nasionalisme. Karena, pertambangan itu adalah Pasal 33 UUD 1945. Tambang-tambang ini dikelola harus berkelanjutan. Jangan kita berpikir bahwa tambang ini sekali kelola habis, kita mempunyai anak cucu lagi,” ujar Bahlil ketika dijumpai setelah Upacara Hari Jadi Ke-80 Pertambangan dan Energi yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Ia menekankan bahwa sektor pertambangan memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa. Karena itu, pengelolaannya harus memperhatikan aspek lingkungan agar manfaatnya dapat dirasakan lintas generasi.
“Kita harus jaga lingkungan, terus pengelolaannya pun harus adil. Jangan hanya pengusaha besar, tapi juga pengusaha-pengusaha daerah, BUMD, dan sudah tentu pengelolaannya berbasis penciptaan nilai tambah. Nah ini adalah cita-cita para pendiri bangsa kita,” pesannya.
Ia menegaskan, semangat nasionalisme yang diangkat dalam peringatan tersebut menjadi momentum untuk memperkuat tekad bersama dalam mengelola kekayaan alam secara bijak dan berkeadilan. Ia berharap seluruh pelaku industri, baik swasta maupun daerah, dapat berperan aktif dalam memperkuat hilirisasi dan menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Peringatan HUT Ke-80 Pertambangan dan Energi ini juga menjadi refleksi atas perjalanan panjang sektor pertambangan Indonesia yang terus bertransformasi menuju tata kelola yang transparan, adil, dan berkelanjutan sesuai amanat konstitusi. (Tubagus)


























