Beranda Berita International Diplomasi Perdagangan Indonesia Buka Peluang Baru untuk Produk Baja Nirkarat

Diplomasi Perdagangan Indonesia Buka Peluang Baru untuk Produk Baja Nirkarat

395
0
Sekretaris Eksekutif Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Septian Hario Seto. Foto: MNI/Tubagus Rachmat

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong diplomasi perdagangan untuk membuka peluang ekspor baru bagi produk baja nirkarat (stainless steel) nasional, termasuk melalui perundingan internasional yang sudah memasuki tahap finalisasi, seperti kerja sama dengan Uni Eropa (UE) dan Kanada melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Sekretaris Eksekutif Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Septian Hario Seto, mengungkapkan, beberapa perundingan sudah memasuki tahap finalisasi, termasuk dengan UE dan Kanada.

“Beberapa perundingan yang sudah memasuki tahap finalisasi antara lain dengan UE, bahkan yang sudah ditandatangani, yaitu Indonesia dengan Kanada CEPA. Ini akan membuka potensi pasar baru untuk produk stainless steel kita, khususnya ke negara-negara maju di kawasan UE dan Kanada,” ujar Septian dalam acara Indonesia Stainless Steel Summit yang digelar Indonesia Stainless Steel Development Association (Inassda), di Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Septian menambahkan, pemerintah juga mendorong finalisasi kerja sama yang melibatkan negara-negara konfederasi Rusia, serta negosiasi pascakeputusan WTO untuk membuka pasar ekspor ke negara-negara, seperti Italia, Jerman, Belanda, dan Spanyol.

“Kami juga mendorong negosiasi untuk membuka pasar ekspor ke negara-negara, seperti Italia, Jerman, Belanda, dan Spanyol, serta melakukan promosi dan business matching dengan negara-negara di UE,” katanya.

Ia mengungkapkan, diversifikasi pasar menjadi fokus lain, termasuk ekspor ke Timur Tengah, Asia Selatan, dan Amerika Latin. Strategi ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional serta memanfaatkan potensi permintaan yang terus meningkat di wilayah-wilayah tersebut.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan juga aktif mengadakan promosi dagang, pameran internasional, dan business matching yang dijalankan oleh perwakilan perdagangan Indonesia di berbagai negara, sehingga pelaku usaha dapat lebih mudah menjalin kerja sama dan penetrasi pasar.

“Program promosi dagang yang dilakukan oleh pemerintah serta business matching yang dijalankan oleh perwakilan perdagangan kita di seluruh dunia diharapkan mampu mendorong ekspor stainless steel ke pasar non-tradisional dan membuka peluang bagi produk kita untuk diterima di pasar global,” jelasnya

Dia juga menekankan pentingnya pengembangan supply chain dan peralihan ke green industry agar produk Indonesia sesuai dengan standar internasional, khususnya terkait verifikasi emisi karbon di UE.

“Walaupun supply chain produk stainless steel masih dibutuhkan di kawasan Asia dan khususnya Tiongkok, upaya optimalisasi untuk realisasi nikel dan baja yang karat untuk komponen otomotif dan alat kesehatan terus dilakukan. Selain itu, kita perlu menyesuaikan dengan kebijakan negara maju terkait verifikasi emisi karbon, terutama di UE, melalui kolaborasi pemerintah dan pelaku usaha,” pungkasnya. (Tubagus)