Beranda Berita Nasional ITB Perkenalkan Kendaraan Otonom dengan Sistem Baterai EV Terintegrasi di TEI 2025

ITB Perkenalkan Kendaraan Otonom dengan Sistem Baterai EV Terintegrasi di TEI 2025

307
0
Kendaraan otonom listrik di Trade Expo Indonesia 2025, Foto: MNI/Tubagus Rachmat

NIKEL.CO.ID, TANGERANG – Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama PT Sibernetika Teknologi Industri memperkenalkan kendaraan otonom listrik buatan dalam negeri yang mengandalkan sistem baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang. Inovasi ini menandai langkah penting pengembangan teknologi baterai efisien yang menjadi komponen utama kendaraan listrik otonom di Indonesia.

Kendaraan tanpa pengemudi tersebut dibekali baterai berkapasitas 8 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer dalam satu kali pengisian daya. Sistem fast charging memungkinkan pengisian penuh dalam waktu sekitar 1–2 jam, sementara pengisian dari kapasitas 50% ke 90% dapat dilakukan hanya dalam waktu sekitar satu jam.

“Konsep baterai yang kami gunakan menyesuaikan kebutuhan kendaraan otonom yang efisien dan tahan lama. Kami tidak hanya fokus pada kapasitas energi, tetapi juga bagaimana sistem baterai ini bisa terintegrasi dengan sistem kontrol dan sensor kendaraan,” ujar Aswin Tim Riset Autonomous Vehicle ITB, kepada Media Nikel Indonesia (www.nikel.co.id), Kamis (16/10/2025).

Sistem baterai tersebut terintegrasi dengan unit komputer pengendali (control unit) yang dilengkapi teknologi computer vision untuk membaca marka jalan dan mengatur konsumsi daya kendaraan secara adaptif. Integrasi ini membuat sistem mampu menyesuaikan penggunaan energi sesuai kondisi lintasan dan kecepatan kendaraan, sehingga efisiensi daya dapat dioptimalkan tanpa mengorbankan keselamatan.

Untuk menjaga performa dan umur baterai, tim ITB juga menerapkan sistem manajemen energi yang membatasi pengosongan daya di atas 50 persen. Langkah ini membantu mempertahankan stabilitas baterai dan memperpanjang siklus penggunaannya.

“Meski menggunakan komponen dengan biaya terjangkau, sistem baterai kami dirancang agar efisien, aman, dan kompatibel dengan sistem kelistrikan EV pada umumnya. Kami ingin membuktikan bahwa teknologi baterai yang dikembangkan di Indonesia bisa diandalkan untuk kendaraan otonom,” tambahnya.

Selain menjadi sarana uji coba kendaraan tanpa pengemudi, proyek ini juga menjadi bagian dari riset pengembangan baterai EV dan integrasi sistem energi cerdas yang dilakukan ITB bersama mitra industri. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian teknologi energi bersih nasional dan mendorong transisi menuju transportasi rendah emisi. (Tubagus)