Beranda Berita Nasional Inovasi Transportasi Hijau, Marlip Perkenalkan Angkot Listrik di TEI 2025

Inovasi Transportasi Hijau, Marlip Perkenalkan Angkot Listrik di TEI 2025

149
0
Angkot Listrik PT Marlip Indo Mandiri di acara Trade Expo Indonesia 2025. Foto: MNI/Tubagus Rachmat

NIKEL.CO.ID, TANGERANG – Produsen kendaraan listrik lokal, PT Marlip Indo Mandiri, memamerkan angkot listrik buatan Bandung pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang. Kehadiran mobil listrik ini menjadi simbol kemajuan inovasi transportasi hijau karya anak bangsa yang siap mendukung upaya transisi energi nasional.

Juni, selaku Desain Engineering PT Marlip Indo Mandiri, menyampaikan bahwa angkot listrik tersebut merupakan hasil pengembangan penuh di Bandung dan telah melalui uji kelayakan jalan raya. Unit ini siap untuk digunakan secara resmi di jalan umum dan ditargetkan mulai beroperasi di Bandung pada awal tahun 2026.

“Kami ingin membuktikan bahwa kendaraan listrik untuk transportasi publik bisa dibuat sepenuhnya di dalam negeri. Unit yang kami tampilkan di TEI ini sudah siap digunakan dan sedang dalam tahap persiapan produksi massal,” ujar Juni saat ditemui di arena pameran, Kamis (16/10/2025).

Angkot listrik Marlip memiliki kapasitas 14 penumpang dan satu sopir, dengan desain interior yang lebih luas, nyaman, serta aman dibandingkan angkot konvensional. Desain kaca dibuat lebih lebar dengan tingkat kegelapan maksimal 30 persen agar penumpang di dalam tetap terlihat dari luar.

Dari sisi performa, kendaraan ini menggunakan baterai berkapasitas jarak tempuh hingga 200 kilometer dalam sekali pengisian penuh. Pengisian daya dapat dilakukan di rumah dengan waktu sekitar lima hingga enam jam, tanpa perlu fasilitas fast charging khusus. Dengan efisiensi tersebut, biaya operasional dapat ditekan hingga sepersepuluh dari pengeluaran bahan bakar minyak konvensional.

“Jika biasanya sopir angkot menghabiskan sekitar Rp150 ribu per hari untuk bensin, dengan listrik biayanya jauh lebih hemat. Cukup diisi dua hari sekali, malam hari di rumah, dan pagi kendaraan sudah siap beroperasi kembali,” jelas Juni.

Selain efisien, angkot listrik ini juga dilengkapi berbagai fitur modern. Sistem pembayaran non-tunai (cashless) melalui QRIS dan e-wallet sudah terintegrasi dengan kendaraan. Fitur GPS real-time memungkinkan pemilik armada memantau posisi kendaraan dan transaksi keuangan secara langsung.

Untuk mendukung keselamatan, kendaraan dilengkapi CCTV aktif 24 jam, sistem driver control yang memberikan peringatan otomatis ketika pengemudi mengantuk, serta sistem komunikasi intercom dengan pusat komando tanpa memerlukan koneksi internet.

Angkot listrik Marlip juga memiliki dimensi yang ideal untuk jalan perkotaan, dengan panjang 5,2 meter, tinggi 2,4 meter, dan lebar 1,6 meter lebih ramping dibandingkan kendaraan keluarga. Perusahaan juga menyediakan opsi kustomisasi, mulai dari kapasitas baterai, posisi setir kanan atau kiri, hingga desain interior sesuai kebutuhan pembeli.

Menurut Juni, potensi pasar untuk kendaraan ini sangat besar. Di Bandung, berdasarkan data dari tiga koperasi besar seperti
Koperasi Pengemudi Angkutan Umum Kota Bandung (KoPamas), Koperasi Bina Usaha Transportasi Republik Indonesia (KoButri) dan Koperasi Angkutan Bandung (KoBan) terdapat sekitar 5.200 unit angkot, dengan sekitar 3.000 unit di antaranya sudah perlu diganti.

“Kondisi ini menjadi peluang besar bagi kendaraan listrik untuk menggantikan angkot konvensional. Selain efisien, juga lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Minat terhadap angkot listrik Marlip juga datang dari luar negeri, seperti Timur Tengah, Meksiko, dan India, yang menilai konsep kendaraan kecil ramah lingkungan ini cocok diterapkan di kota-kota padat dan macet.

Marlip sendiri bukan pemain baru di industri kendaraan listrik. Perusahaan yang berbasis di Bandung ini telah mengembangkan teknologi mobil listrik sejak tahun 1997. Nama “Marlip” merupakan singkatan dari “Marmut LIPI”, yang berawal dari proyek riset mobil listrik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sejak itu, Marlip terus mengembangkan berbagai model kendaraan listrik untuk kebutuhan pariwisata, industri, dan kini transportasi publik.

“Kami ingin menjadikan angkot listrik ini sebagai feeder transportasi umum dengan kenyamanan setara bus besar, namun dalam ukuran yang lebih kecil dan efisien. Tujuan kami sederhana: membuktikan bahwa kendaraan listrik buatan lokal bisa bersaing dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkas Juni. (Tubagus)