Beranda Berita Nasional Merdeka Battery Catat Lonjakan Penjualan Bijih Nikel di Paruh Pertama 2025

Merdeka Battery Catat Lonjakan Penjualan Bijih Nikel di Paruh Pertama 2025

71
0
Ilustrasi: Aktivitas di kawasan pertambangan nikel.
https://inassda.org/event/inassda-full-day-seminar-on-stainless-steel/

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Produksi dan penjualan bijih nikel (nickel ore) oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk. meningkat signifikan pada pada paruh pertama tahun 2025 yang berakhir pada 30 Juni 2025. Meski pendapatan perusahaan turun 32% secara tahunan (year-on-year/YOY) menjadi US$628 juta, lonjakan volume penjualan bijih nikel menjadi sorotan utama kinerja operasional perusahaan.

Selama enam bulan pertama 2025, tambang nikel PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) milik Merdeka Battery memproduksi 6,9 juta metrik ton basah (wmt) bijih nikel, meningkat tajam 78% YOY. Peningkatan tersebut terdiri atas kenaikan produksi bijih limonit sebesar 45% dan saprolit sebesar 189%, meski cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi sempat menjadi tantangan operasional.

Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk., Teddy Oetomo, mengatakan, dalam laman perusahaan yang dikutip hari ini, lonjakan produksi dan penjualan bijih nikel ini mencerminkan skala dan kekuatan operasional pertambangan perusahaan.

https://ni-cr-mn-stainlesssteelapac.metal.com/

Meskipun produksi produk hilir, seperti nickel pig iron (NPI) dan high grade nickel matte (HGNM) mengalami penurunan, Merdeka  Battery secara strategis memfokuskan sumber dayanya pada produksi nikel yang lebih menguntungkan. Produksi NPI mencapai 33.045 ton, turun 23% YOY akibat pemeliharaan fasilitas smelter RKEF yang dijadwalkan. Namun, biaya tunai NPI berhasil ditekan menjadi US$9.719 per ton, untuk pertama kalinya di bawah ambang US$10.000 per ton.

Sementara itu, penjualan nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP) melalui pabrik HPAL milik PT ESG New Energy Material juga mencatat hasil signifikan. Selama periode ini, ESG menjual 9.465 ton nikel dalam MHP melalui Train A, sementara Train B mulai berproduksi di akhir kuartal kedua 2025. Pabrik HPAL lain, PT Sulawesi Nickel Cobalt, yang ditargetkan memiliki kapasitas 90.000 ton per tahun, saat ini dalam tahap pembangunan dan telah mencapai progres 29%, dengan commissioning awal dijadwalkan pada pertengahan 2026.

Teddy menambahkan bahwa pertumbuhan berkelanjutan dalam penjualan bijih nikel serta kemajuan proyek-proyek strategis, seperti HPAL dan fasilitas asam logam besi, akan menjadi transformasional bagi Merdeka Battery ke depan.

https://minerbaexpo.com/
https://minerbaexpo.com/

“Peningkatan produksi ini merupakan hasil investasi jangka panjang kami dalam infrastruktur dan kapabilitas tambang selama 12 hingga 18 bulan terakhir,” katanya.

Di sisi lain, EBITDA Merdeka Battery tercatat US$77 juta, turun 8% YOY, namun tetap mencerminkan ketahanan margin bisnis meskipun kontribusi dari sektor pengolahan menurun. Khusus untuk kuartal kedua, EBITDA naik 33% YOY setelah disesuaikan dengan dampak pengurangan produksi HGNM.

Merdeka Battery juga terus memperkuat fondasi operasionalnya melalui pembangunan dua fasilitas feed preparation plant (FPP) dan jalur pipa slurry untuk mendukung pengiriman bijih limonit ke fasilitas HPAL di Morowali. Kedua proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2025 dan pertengahan 2026.

https://event.cnfeol.com/en/evenat/333
https://www.fastmarkets.com/events/international-critical-minerals-and-metals-summit-indonesia/

Dengan fokus pada optimalisasi rantai pasok nikel dari hulu ke hilir dan manajemen biaya yang efisien, Merdeka Battery memantapkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri material baterai di Indonesia. (Shiddiq)