Beranda Ekonomi ASEAN Paparkan Capaian Satu Dekade dan Fokus Ekonomi 2026-2030

ASEAN Paparkan Capaian Satu Dekade dan Fokus Ekonomi 2026-2030

261
0
Acara Forum Nasional Sinergi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Pasca-2025

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – ASEAN memulai agenda sosialisasi visi kawasan Asia 2045 serta rencana strategis Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) 2026–2030 kepada para pemangku kepentingan di Indonesia. ASEAN Integration Monitoring Directorate The ASEAN Secretariat, Dr. Alexander Chandra menekankan capaian ekonomi kawasan selama satu dekade terakhir dan arah kebijakan lima tahun mendatang.

“Sesi ini menjadi sarana untuk menyosialisasikan program utama Asia 2045, masa depan kita bersama Asia 2045 Indonesia future, serta rencana strategis Komunitas Ekonomi Asia 2026-2030 yang baru saja diadopsi,” ujar Alexander dalam acara Forum Nasional Sinergi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Pasca-2025 di Gedung Kementerian Keuangan, Senin (29/9/2025).

Ia menjelaskan ekonomi ASEAN mengalami pertumbungan yang signifikan selama periode 2015-2024, ekonomi Asia Tenggara menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan impresif. Produk domestik bruto (PDB) kawasan meningkat dari US$ 2,5 triliun menjadi US$ 3,9 triliun.

“Dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sekitar 5-8 persen, kinerja ini didukung oleh pemerintahan eksternal yang kuat, konstitusi domestik yang solid, serta upaya integrasi yang semakin erat,” jelasnya.

Menurutnya, total perdagangan kawasan juga melonjak dari US$ 2,3 triliun menjadi US$ 3,8 triliun. Di saat yang sama, penanaman modal asing langsung (FDI) meningkat signifikan.

“FDI meningkat dari US$ 115 miliar menjadi US$ 226 miliar, dan sektor perdagangan mencapai rekor US$ 1,2 triliun, terutama dari layanan digital, keuangan, pariwisata, dan sektor domestik,” terangnya.

Meski kerap dianggap kecil, perdagangan antarnegara ASEAN sesungguhnya terus tumbuh, serta terus menguat

“Pandangan bahwa perdagangan dan investasi di Asia Tenggara rendah itu keliru. Faktanya, perdagangan intra-ASEAN mencapai rata-rata 22,1% dari total perdagangan kawasan selama 10 tahun terakhir,” tegasnya.

Menurutnya, kenaikan perdagangan internal terjadi seiring meningkatnya perdagangan eksternal. Hal ini menunjukkan integrasi kawasan bersifat komplementer terhadap ekonomi global, bukan menggantikannya.

“Integrasi regional Asia tidak bersaing, tetapi melengkapi keterhubungan ekonomi global,” tambahnya.

Dalam visi jangka panjang, ASEAN menetapkan Visi Komunitas Asia 2045 yang digambarkan sebagai kawasan yang tangguh, dinamis, dan inovatif dengan rencana stategis untuk tahun 2026-2030.

“Ambisi kita tegas, ASEAN Economic Community (AEC) tidak hanya mengintegrasikan kawasan, tetapi juga menjadi ekonomi terbesar dunia pada 2030, dengan perdagangan dan investasi kuat serta masyarakat yang inklusif,” paparnya.

Rencana ini dirumuskan melalui diskusi tahun 2023-2024 dengan melibatkan ribuan pemangku kepentingan dan memiliki arah yang jelas untuk mengandalkan ekonomi ASEAN selama lima tahun kedepan.

“Kami melakukan survei kawasan yang mencakup lebih dari 7.000 responden agar rencana aksi benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat,” ungkapnya.

Rencana strategis tersebut memuat enam tujuan strategis, 44 sasaran, dan 192 langkah aksi yang mencakup ekonomi digital, investasi hijau, ketahanan bisnis, inovasi, serta inklusivitas pertumbuhan. Ia menegaskan bahwa dokumen pelaksanaan sektoral tengah difinalisasi dan ditargetkan meluncur akhir tahun ini. (Uyun)