
NIKEL.CO.ID, BALI — Direktur Fastmarkets, Bansri Syah, secara resmi membuka International Critical Mineral and Metals Summit 2025 (ICMMS 2025) di Intercontinental Resort Hotel, Jimbaran, Bali, hari ini (25/9/2025), dengan penekanan pada pentingnya kerja sama antara pemerintah, industri, dan organisasi internasional dalam mendorong keberlanjutan serta penguatan sektor mineral kritis secara global.
Dalam pidato pembukaannya, Bansri Syah menyoroti urgensi langkah-langkah strategis, seperti peningkatan kapasitas teknologi, penciptaan proyek yang bankable, serta perlunya public-private partnership (PPP) yang kuat.

“Refleksi penutup membutuhkan dialog terusan antara pemerintah, industri, dan organisasi internasional untuk menyesuaikan standar teknologi, meningkatkan kapasitas, dan menciptakan proyek yang bankable dengan kemampuan PSB yang robust,” tegasnya di hadapan para peserta konferensi.
ICMMS 2025 dihadiri oleh lebih dari 350 peserta dari 215 organisasi yang berasal dari 32 negara, mencerminkan tingginya minat global terhadap isu keberlanjutan dan transisi energi, khususnya dalam konteks pengelolaan mineral kritis, seperti nikel, kobalt, dan logam tanah jarang.

“Semalam, kami juga melihat 50 orang yang berpartisipasi dalam Workshop Investing Sustainability into Operations, Investment, and Policy yang diadakan oleh pakar dari TNP. Rumah penuh ini menunjukkan betapa pentingnya topik ini bagi para pelaku industri,” ujar Bansri.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Menteri Investasi dan Hilirisasi serta seluruh tim kementerian yang mendukung terselenggaranya acara ini. ICMMS tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga platform strategis untuk membangun koneksi bisnis dan kolaborasi lintas sektor. Tercatat 164 pertemuan bilateral telah dijadwalkan selama acara berlangsung.

Dalam arahannya kepada peserta, ia menjelaskan berbagai fasilitas dan fitur digital yang disiapkan panitia, seperti akses Wi-Fi khusus, aplikasi Swapcard untuk menjadwalkan pertemuan, serta penggunaan aplikasi Slido untuk sesi tanya jawab secara langsung. Seluruh sesi konferensi juga akan direkam dan dapat diakses ulang melalui aplikasi acara.
“Kami ingin semua peserta mendapatkan pengalaman yang efisien dan bermakna. Feedback Anda sangat penting, dan seluruh presentasi akan tersedia setelah survei selesai diisi,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya etika interaksi bisnis, khususnya dalam menghindari praktik yang melanggar prinsip antitrust dan persaingan usaha.
“Konferensi ini adalah peluang emas untuk membangun jaringan, tetapi mari kita pastikan semua tetap dalam batas hukum dan etika yang berlaku,” ujarnya mengingatkan.
Bansri menutup pidatonya dengan mengucapkan terima kasih kepada para sponsor dan mitra strategis, antara lain MSP, BNI, SDM, DSS, EROMET, TMP, EMA, APNI, dan Jakarta Mindful, yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara ini.
ICMMS 2025 akan berlangsung selama dua hari ke depan, dengan rangkaian diskusi panel, sesi konferensi, dan agenda networking yang diharapkan dapat mendorong terbentuknya kebijakan dan investasi yang mendukung ketahanan rantai pasok mineral kritis, baik di tingkat nasional maupun internasional. (Shiddiq/Tubagus)