

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Pameran Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025 resmi ditutup hari ini, Sabtu (20/9), di JI Expo Kemayoran, Jakarta. Pada hari keempat sekaligus hari terakhir ini, antusiasme pengunjung masih tinggi, terutama di booth PT Altrak 1978 yang menampilkan berbagai produk andalan serta kekuatan jaringan distribusinya di seluruh Indonesia.
PT Altrak 1978, perusahaan swasta nasional yang telah berdiri sejak 1978, hadir sebagai salah satu peserta utama dalam ajang ini. Mengusung tema “Your Total Partner”, Altrak menonjolkan keunggulan layanan purnajual dan jaringan cabang yang tersebar luas sebagai nilai jual utama.
“Altrak 1978 adalah private company yang bergerak khusus dalam bidang alat berat dan alat pertanian, terutama traktor. Kami sudah berdiri selama 47 tahun, cukup lama, konsisten, dan kuat. Sampai saat ini, kami memiliki 50 titik jaringan di seluruh Indonesia,” ujar Kepala Departemen Alat Berat sekaligus Manajer PT Altrak 1978 khusus untuk FUE Equipment, Nugroho Kristianto. saat diwawancarai Media Nikel Indonesia (www.nikel.co.id), Sabtu (20/9/2025).

Pada IEE Series 2025 ini, Altrak menghadirkan delapan merek unggulan dengan lebih dari 20 jenis produk, mulai dari ekskavator, kompaktor, genset, hingga dewatering pump untuk kebutuhan tambang dan perkebunan.
“Tahun ini, kami tidak hanya menonjolkan produk, tapi juga jaringan kami. Karena banyak prinsipal luar negeri yang meminta Altrak untuk support produknya, bahkan sebelum ada kerja sama resmi,” jelas Nugroho.
Produk-produk yang ditampilkan di antaranya adalah Case Excavator, Cummins Engine dan Genset, Yanmar Mini Excavator, Merlo Telehandler, serta produk agrikultur dan dewatering pump terbaru untuk kebutuhan tambang berskala kecil hingga besar.

Altrak juga menegaskan perannya sebagai penyokong industri tambang nasional, terutama di sektor batu bara dan nikel. Melalui produk-produk berteknologi tinggi, seperti mesin berkekuatan besar dari Cummins dan Case Excavator, Altrak telah menyuplai kebutuhan alat berat di berbagai wilayah pertambangan, khususnya di Sulawesi Tenggara seperti Kendari, Konawe, Kolaka, Morowali, dan Sorowako.
“Untuk pertambangan nikel, kami punya beberapa produk seperti Case Excavator yang cukup punya nama di Sulawesi Tenggara. Kami juga didukung oleh cabang dan depo kami di Makassar, Kendari, Morowali, dan representatif di Palu serta Sorowako,” ujarnya.
Selain pertambangan, Altrak juga menyasar sektor agrikultur dan konstruksi. Ia menambahkan, dari delapan hari penyelenggaraan pameran yang sebelumnya mencakup sektor konstruksi, jenis produk yang paling banyak diminati adalah ekskavator kelas 20 ton dan genset.

Kekuatan utama Altrak bukan hanya pada produk, melainkan pada dukungan purna jual yang merata di seluruh nusantara. Menurut Nugroho, 75% dari total karyawan Altrak—yang berjumlah sekitar 2.600 hingga 2.800 orang—merupakan tim product support.
“Customer kadang proyeknya pindah-pindah, butuh spare part atau service. Kami ada. Karena kekuatan kami memang ada di after-sales service. Produk bisa diganti-ganti, tapi support itu yang menentukan loyalitas pelanggan,” tegas Nugroho.
Ia menambahkan, keberhasilan Altrak bertahan selama hampir lima dekade adalah karena konsistensinya dalam merawat hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

“Tujuan kami long-term relationship. Beli sekali, puas, lalu repeat order. Kami merawat keyakinan customer. Itu sebabnya Altrak bisa bertahan 47 tahun di industri ini,” ungkapnya.
Dalam ajang IEE Series 2025 ini, Altrak menargetkan peningkatan brand awareness di kalangan pelanggan lama maupun baru. Perusahaan juga berencana memperluas jangkauan ke area-area terpencil dengan membuka cabang dan depo baru.
“Harapan kami adalah seperti visi Altrak: ‘Your Total Partner’, mitra sejati usaha Anda. Kami ingin selalu ada di antara pilihan terbaik customer. Event seperti ini penting untuk menguatkan positioning kami di industri,” pungkasnya.

Dengan partisipasi aktif di berbagai pameran besar, termasuk IEE Series 2025, PT Altrak 1978 menegaskan eksistensinya sebagai mitra strategis bagi sektor industri, pertambangan, dan agrikultur Indonesia. (Shiddiq)