Beranda Asosiasi Pertambangan Inovasi Alat Lab & Survei Dorong Praktik Tambang Berkelanjutan dan Penuhi ESG

Inovasi Alat Lab & Survei Dorong Praktik Tambang Berkelanjutan dan Penuhi ESG

993
0
CEO PT Media Nikel Indonesia Varrel Willy, Dirut PT Prospera Energindo Perkasa Habibin, Sales Manager PT Triyasa Pirsaa Utama Andry Primadi, dan VP R&DPT Trinitan Green Energy Metals Achmad Haerul Yusro usai acara seminar, IEE Series 2025 Pekan Kedua, JI-Expo Kemayoran Jakarta, Kamis (18/9/2025)
https://event.cnfeol.com/en/evenat/333

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Inovasi alat laboratorium dan teknologi survei dinilai semakin krusial dalam mendukung praktik pertambangan yang berkelanjutan serta memenuhi standar environment, social, and governance (ESG).

Hal itu menjadi fokus utama dalam acara bertajuk “Inovasi Alat Laboratorium dan Survei untuk Menunjang Sustainability dan ESG pada Industri Pertambangan” yang digelar di Hall B3, Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Kamis (18/9/2025), sebagai bagian dari rangkaian pameran Mining Indonesia 2025.

https://event.cnfeol.com/en/evenat/333
https://www.fastmarkets.com/events/international-critical-minerals-and-metals-summit-indonesia/

Acara ini merupakan kolaborasi antara majalah Media Nikel Indonesia dan PT Pamerindo Indonesia, dengan tujuan memberikan pemahaman teknis dan strategis mengenai peran alat laboratorium dalam validasi kualitas mineral serta teknologi survei untuk mendukung traceability dan transparansi rantai pasok tambang.

Dalam sambutan pembukaannya, Chief Executive Officer (CEO) PT Media Nikel Indonesia, Varrel Willy, menegaskan bahwa penerapan prinsip ESG bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sudah menjadi mandatory bagi pelaku industri pertambangan.

https://minerbaexpo.com/
https://minerbaexpo.com/

“ESG menuntut kita menjaga lingkungan, mengelola limbah, serta memastikan keselamatan kerja dan masyarakat. Namun, lebih dari itu, dibutuhkan traceability dan transparansi dalam rantai pasok mineral, mulai dari hulu hingga ke negara industri. Di sinilah pentingnya alat laboratorium dan survei untuk memverifikasi setiap data,” jelas Varrel.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pamerindo Indonesia sebagai penyelenggara utama Mining Indonesia 2025 yang telah memberikan ruang kolaboratif bagi pelaku industri, penyedia teknologi, serta regulator.

Direktur Utama PT Prospera Energindo Perkasa, Habidin, mengungkapkan bahwa larangan ekspor bijih nikel yang berlaku sejak 2020 serta meningkatnya permintaan critical energy transition minerals (CETM) global menjadi katalis bagi kebutuhan akan alat laboratorium dan survei yang presisi dan mobile.

“Dengan adanya kebijakan hilirisasi, seluruh mineral wajib diolah di dalam negeri. Ini berarti kualitas harus dipastikan sejak dari hulu. Alat lab dan survei menjadi solusi untuk menjawab tantangan ini. Teknologi seperti handheld XRF kami bisa langsung menganalisis komposisi mineral di lapangan secara cepat dan akurat,” ujar Habidin.

https://ni-cr-mn-stainlesssteelapac.metal.com/

Ia juga memperkenalkan teknologi ScoopX, alat laboratorium berpresisi tinggi dengan harga tetap terjangkau. ScoopX memungkinkan perusahaan kecil dan menengah melakukan uji kualitas mineral tanpa investasi besar.

“Kami ingin menjadi mitra terpercaya dalam transformasi industri tambang Indonesia menuju era baru yang berbasis data, efisiensi, dan keberlanjutan,” tegasnya.

https://inassda.org/event/inassda-full-day-seminar-on-stainless-steel/

Selain Varrel dan Habidin, acara ini juga menghadirkan Sales Manager PT Triyasa Pirsaa Utama, Andry Primadi,  dan VP Research & Development PT Trinitan Green Energy Metals, Achmad Haerul Yusro. Keduanya menyoroti pentingnya sinergi antara penyedia teknologi, surveyor, dan pelaku tambang dalam memastikan operasional yang sesuai dengan standar internasional dan tuntutan pasar global.

“Validasi data tambang yang akurat adalah kunci untuk menjaga kepercayaan investor dan pemangku kepentingan. Kami hadir untuk mendukung industri dengan sistem pemantauan dan pelaporan yang terintegrasi,” kata Andry.

Sementara itu, Achmad Haerul menyatakan bahwa produsen nikel kelas 1 seperti perusahaannya terus mendorong inovasi ramah lingkungan sebagai bagian dari komitmen ESG.

“Keberlanjutan tidak hanya soal lingkungan, tapi juga soal daya saing. Kami melihat bahwa inovasi alat dan proses produksi akan menentukan posisi Indonesia di pasar mineral global,” ujarnya.

Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan, acara ini tidak hanya menjadi ajang pamer teknologi, tetapi juga ruang strategis membangun ekosistem pertambangan nasional yang lebih data-driven, transparan, dan berkelanjutan.

“Era baru pertambangan sudah dimulai dan data adalah kunci setiap keputusan. Kami hadir untuk membantu industri menjawab tuntutan zaman,” tutup Habidin. (Shiddiq)