

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) sukses menyelenggarakan program Training to Miners (TTM) 2025 pada 20–22 Agustus 2025 di Hotel RedTop, Jakarta.
Selama tiga hari, para peserta yang terdiri dari pelaku usaha tambang, akademisi, hingga pemangku kepentingan industri, mendapatkan berbagai materi penting terkait tata kelola, kebijakan, hingga keberlanjutan di sektor pertambangan nikel.
Salah satu narasumber yang turut hadir adalah Direktur Eksekutif Bidang Sinkronisasi Kebijakan Program Prioritas Ekonomi Dewan Energi Nasional (DEN), Tubagus Nugraha.

Ia menilai TTM APNI 2025 merupakan bentuk nyata kepedulian asosiasi dalam mendukung perkembangan industri nikel di Indonesia.
“Sekarang ini adalah salah satu contoh kepedulian kita semua, khususnya APNI yang selalu berinisiatif baik dan berpraktik baik untuk mendukung perkembangan industri pertambangan, khususnya nikel, agar kemudian sektor ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, badan usaha maupun negara,” ungkap Tubagus.
Menurutnya, keberhasilan industri nikel nasional tidak hanya ditentukan oleh peningkatan produksi, tetapi juga oleh tata kelola, praktek-praktek yang baik dan komitmen terhadap keberlanjutan.

“Tentunya tata kelola yang baik dan selalu menjaga sustainability akan selalu menjadi bagian penting dalam pembangunan sektor pertambangan nikel di Indonesia,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi langkah APNI yang secara konsisten untuk melakukan capacity building melalui program TTM.
Menurut Tubagus, inisiatif ini menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, memperluas pengetahuan, serta memperbarui informasi penting terkait industri nikel.

“Partisipasi aktif APNI melakukan capacity building, melalui training to miners yang rutin dan berkesinambungan, adalah langkah baik untuk meningkatkan kapasitas, pengetahuan, serta meng-update informasi terkait industri nikel,” jelasnya.
Sebagai penutup, Tubagus memberikan apresiasi penuh kepada APNI atas terselenggaranya acara ini.
“Sukses selalu buat APNI,” pungkasnya.
Dengan kehadiran tokoh-tokoh penting dari berbagai instansi, TTM APNI 2025 tidak hanya menjadi forum belajar, tetapi juga wadah kolaborasi demi mendorong sektor pertambangan nikel agar lebih berdaya saing, berkelanjutan, dan memberikan manfaat luas bagi bangsa Indonesia. (Lili Handayani)
