Beranda Asosiasi Pertambangan Perkuat Tata Kelola dan Kepatuhan Hukum, Bumi Konawe Minerina Implementasikan RCS dari...

Perkuat Tata Kelola dan Kepatuhan Hukum, Bumi Konawe Minerina Implementasikan RCS dari Hukumonline

66
0
Seremoni peluncuran sistem ini atau Go-Live Regulatory Compliance System digelar di Jakarta, dihadiri oleh jajaran direksi Aquila Nickel Group dan manajemen Hukumonline.
https://www.apni.or.id/pendaftaranTTM

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — PT Bumi Konawe Minerina, entitas di bawah Aquila Nickel Group, resmi mengimplementasikan Regulatory Compliance System (RCS) dari Hukumonline untuk memperkuat kepatuhan hukum dan tata kelola perusahaan di industri pertambangan nikel yang sarat regulasi dan terus berkembang.

Seremoni peluncuran sistem ini atau Go-Live Regulatory Compliance System digelar di Jakarta, dihadiri oleh jajaran direksi Aquila Nickel Group dan manajemen Hukumonline. Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, transparan, serta selaras dengan prinsip environment, social, and governance (ESG), khususnya dalam pilar governance.

“Implementasi RCS merupakan bagian integral dari komitmen kami untuk menjalankan kegiatan pertambangan nikel secara bertanggung jawab, transparan, dan patuh hukum,” ujar Chief Executive Officer (CEO) of Aquila Nickel Group, Dmitry Privalov, melalui siaran pers yang diterima Nikel.co.id, Rabu (13/8/2025).

Privalov menegaskan, melalui RCS, seluruh kewajiban hukum dapat dikelola secara terstruktur, terdokumentasi, dan tepat waktu, yang mendukung penerapan praktik terbaik dalam tata kelola industri pertambangan.

https://event.cnfeol.com/en/evenat/333

“Kami meyakini bahwa pengelolaan kepatuhan berbasis digital bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi merupakan fondasi bagi integritas dan inovasi yang memperkuat ketahanan bisnis,” katanya dengan nada yakin.

RCS, sambungnya, bukan hanya memperkuat kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, tetapi juga menjadi fondasi strategis dalam membangun kemitraan yang kredibel dengan komunitas dan regulator, serta berkontribusi dalam transisi menuju energi berkelanjutan.

Sementara itu, RCS Project Manager of Aquila Nickel Group, Muhammad Zainuddin Noor, mengungkapkan, sektor pertambangan saat ini menghadapi lebih dari 6.000 kewajiban regulasi dari pemerintah pusat maupun daerah. Dengan jumlah regulasi yang besar dan dinamis, RCS dinilai sangat membantu dalam identifikasi serta pemenuhan kewajiban secara spesifik.

“Platform ini sangat membantu kami untuk memastikan kesesuaian regulasi secara prioritas dan membangun kepercayaan dari regulator, mitra bisnis, hingga masyarakat,” ujarnya.

https://www.heliexpoasia.co.id/?utm_id=Hexia25-MNI&utm_source=media

Zainuddin Noor juga menyoroti fitur terjemahan regulasi ke dalam bahasa Inggris yang akurat sebagai keunggulan penting dalam sistem ini, terutama untuk kebutuhan perusahaan multinasional.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Hukumonline, Arkka Dhiratara, menjelaskan, kolaborasi dengan Aquila Nickel Group merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi tata kelola yang modern dan berkelanjutan. “Lebih dari sekadar penerapan sistem digital, kerja sama ini adalah tonggak penting yang mencerminkan visi kepemimpinan dan komitmen Aquila Nickel Group dalam membangun budaya perusahaan yang taat hukum, responsif terhadap perubahan regulasi, serta berkelanjutan,” tutur Arkka.

Dengan terintegrasinya RCS dalam proses bisnis PT Bumi Konawe Minerina, perusahaan berharap sistem ini tak hanya mempercepat pemenuhan kewajiban hukum, tetapi juga mendorong efisiensi operasional dan membentuk budaya kepatuhan hukum yang kuat di seluruh lini. (Red)