Beranda Nikel Nikel Jadi Andalan, Investasi Kuartal II 2025 Melejit Capai Rp477,7 Triliun

Nikel Jadi Andalan, Investasi Kuartal II 2025 Melejit Capai Rp477,7 Triliun

59
0
https://www.apni.or.id/pendaftaranTTM

NIKEL.CO.ID, JAKARTA– Di tengah dinamika global yang tak menentu mulai dari perang dagang hingga ketegangan geopolitik Indonesia justru mencatatkan pencapaian investasi yang mengesankan. 

Komoditas nikel sebagai tulang punggung program hilirisasi nasional, tampil sebagai sektor unggulan yang paling menyedot modal.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI) menyampaikan, pada kuartal II tahun 2025, total realisasi investasi nasional mencapai Rp477,7 triliun, naik 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

https://www.apni.or.id/regisGolf2025

Capaian ini melampaui angka kuartal sebelumnya sebesar Rp465,2 triliun, serta merepresentasikan 25,1% dari target investasi nasional tahun 2025 sebesar Rp 1.905,6 triliun.

Di antara beragam sektor strategis, nikel berdiri sebagai primadona investasi. 

Dalam tiga bulan terakhir, sektor hilirisasi nikel berhasil menarik dana sebesar Rp 46,3 triliun, menjadikannya penyumbang terbesar dalam realisasi investasi hilirisasi.

https://www.apni.or.id/NickelProducers4Th

“Total investasi hilirisasi kuartal II mencapai Rp144,5 triliun, dengan mineral sebagai penyumbang terbesar, dan nikel menjadi yang paling dominan,” ujar Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, di gedung Kemenhil/BKPM, Selasa (29/7/2025).

Tak hanya nikel, sektor hilirisasi mineral lainnya juga ikut berkontribusi tembaga sebesar Rp22,3 triliun, bauksit Rp14,8 triliun, dan besi baja Rp9,5 triliun. Namun nikel tetap menjadi poros utama, seiring meningkatnya permintaan global untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.

Secara kumulatif, sepanjang semester I 2025, total investasi nasional telah mencapai Rp 942,9 triliun, atau 49,48% dari target tahunan. 

https://www.heliexpoasia.co.id/?utm_id=Hexia25-MNI&utm_source=media

Ini mencerminkan kinerja positif di tengah ketidakpastian global dan menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi strategis bagi investor.

Mayoritas investasi tersebut didorong oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yang menyumbang 57,7% pada kuartal II atau setara Rp275,5 triliun. 

Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp202,2 triliun. Tak mengherankan bila wilayah yang kaya akan cadangan nikel seperti Sulawesi Tengah menjadi salah satu tujuan investasi asing terbesar. 

https://event.cnfeol.com/en/event/333

Provinsi ini menyedot investasi asing senilai USD 1,8 miliar, disusul Jawa Barat dan DKI Jakarta. Daerah tersebut penghasil nikel tersebut tentu menjadi magnet investor asing.

Secara total, Sulawesi Tengah mencatatkan realisasi investasi gabungan PMA dan PMDN sebesar Rp31,6 triliun, mempertegas posisinya sebagai pusat pertumbuhan industri nikel nasional.

Dari sisi negara asal, Singapura mendominasi sebagai investor asing terbesar, menanamkan modal senilai USD 4,2 miliar atau 33,3% dari total PMA. Disusul Hong Kong (USD 2,3 miliar), Tiongkok (USD 1,8 miliar), Amerika Serikat (USD 0,8 miliar), dan Malaysia (USD 0,7 miliar).

Lonjakan investasi ini turut menciptakan peluang kerja bagi tenaga kerja domestik. Pada kuartal II, tercatat sebanyak 665.764 orang terserap, dan total sepanjang semester I telah mencapai 1.259.868 tenaga kerja. (LILI HANDAYANI)