Beranda Berita Nasional Proyek Nikelnya di Indonesia Meningkat, Huayou Cobalt Raup Laba

Proyek Nikelnya di Indonesia Meningkat, Huayou Cobalt Raup Laba

81
0
Huayou Indonesia. (Foto: huayouindonesia.com)
Huayou Indonesia. (Foto: huayouindonesia.com)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Hasil produksi proyek nikel-kobalt di Indonesia, Huafei dan Huayue, meningkat pesat mampu mendongkrak kinerja Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd. Bahkan, proyek Huafei mampu melampaui target kapasitas produksinya.

Selain itu, perusahaan berhasil menurunkan biaya produksi serta mengurangi ketergantungan pada bahan baku dari pemasok pihak ketiga. Ditambah lagi, pulihnya pasar kobalt juga turut berperan dalam hasil positif ini. Harga kobalt global meroket sejak Februari, setelah larangan ekspor yang diberlakukan oleh Republik Demokratik Kongo, salah satu pemasok utama kobalt dunia.

Pulihnya harga kobalt dan keberhasilan tersebut berefek pada melonjaknya saham perusahaan asal China tersebut ketika mengumumkan proyeksi pendapatan semester pertama yang diperkirakan akan mencetak rekor. Dikutip dari Bloomberg, Rabu (9/7/2025), lonjakan ini dipicu oleh hasil positif dari proyek nikel yang dijalankan di Indonesia serta peningkatan harga kobalt di pasar global.

Huayou Cobalt memprediksi laba bersih antara 2,6 miliar hingga 2,8 miliar yuan (US$360 juta) untuk periode Januari-Juni. Hal itu berarti ada kenaikan 56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sehingga, harga saham Huayou di Shanghai melonjak hingga 5,8%, mencapai 39,5 yuan dalam sesi perdagangan awal pekan ini.

Sementara itu, harga nikel di London Metal Exchange (LME) sempat jatuh ke titik terendah sejak 2020 pada awal tahun ini. Menurut data Harga Mineral Acuan (HMA) pada Juni 2025, harga kobalt tercatat US$33.235,33 per dmt, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada 1 Juni 2025 yang sebesar US$33.256,79 per dmt. (Lili Handayani)