NIKEL.CO.ID, JAKARTA- PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), perusahaan tambang batu bara yang terafiliasi dengan Banpu Minerals (Singapore), resmi mengakuisisi 9,62% saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE), emiten yang bergerak di sektor pertambangan bijih nikel.
Dikutip melalui market.bisnis.com, informasi ini terungkap dalam laporan kepemilikan saham di atas 5% yang dirilis Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 4 Juli 2025.
Nama ITMG tercatat sebagai salah satu pemegang saham utama di NICE, menambah daftar investor strategis yang sebelumnya didominasi oleh PT Energy Battery Indonesia (69,57%) dan Sungai Mas Minerals (10,43%).
Adhi Kartiko sendiri merupakan perusahaan yang fokus pada eksplorasi dan penambangan nikel laterit. Proyek utamanya berada di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, dengan luas konsesi mencapai 1.975 hektare.
Perusahaan ini baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Januari 2024 dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp532,78 miliar dari penawaran umum perdana saham (IPO).
Langkah ITMG untuk mengambil alih sebagian saham NICE selaras dengan strategi transformasi perusahaan dalam mengembangkan portofolio bisnis yang lebih hijau.
ITMG secara bertahap memperluas kiprahnya ke sektor energi berkelanjutan, termasuk pengembangan energi terbarukan dan inovasi untuk menciptakan operasi yang lebih bertanggung jawab secara lingkungan.
Dari sisi kinerja keuangan, hingga akhir kuartal I/2025, ITMG mencatatkan pertumbuhan total aset sebesar 2% secara year-to-date (YtD). Posisi kas perusahaan juga terbilang solid dengan saldo mencapai US$1 miliar.
Sementara itu, kabar masuknya ITMG sebagai pemegang saham mendorong pergerakan positif saham NICE di pasar modal.
Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 10.30 WIB hari ini, harga saham NICE melonjak 24,86% ke posisi Rp462 per lembar — level tertinggi sepanjang 2025. Kenaikan tersebut mencerminkan penguatan 29,77% dibandingkan harga penutupan akhir 2024 di level Rp356 per saham. (Lili Handayani)