NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia, Tony Wenas, merasa terkejut saat menghadiri Konferensi dan Ekspo Mineral-Mineral Kritis Indonesia (Indonesia Critical Minerals/ICM) 2025 di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Selasa (3/6/2025).
“Acaranya bagus sekali. Saya terkejut begitu masuk ke sini. Ternyata eksibitornya banyak sekali dan yang hadir juga banyak. Saya dengar ada lebih dari 1.200 yang hadir,” kata Tony kepada reporter nikel.co.id., Lili Handayani, usai memaparkan materi berjudul “The Rise of Indonesia’s Critical Minerals Industry – A Macroeconomic Perspective” pada sesi diskusi panel yang dihadiri pelbagai pelaku usaha, peneliti, dan praktisi pertambangan nikel di acara yang berlangsung tiga hari, 3 hinga 5 Juni itu.
Seketaris Jenderal Indonesia Mining Association (IMA) itu melihat banyak tokoh dunia pertambangan, baik domestik maupun internasional hadir dan berbagi pandangan dan pengalaman. Oleh karena itu, ia berharap acara seperti ini dapat juga dikolaborasikan dengan asosiasi-asosiasi pertambangan di Indonesia. Jadi lebih besar lagi, lebih mewah lagi. Namun, ia menyayangkan ada penundaan waktu.
“Tadi saya mesti berbicara jam 16.00, jadinya malah jam 18.00, tertundanya kira-kira satu setengah jam. Saran saya saja, kalau bisa lebih tepat waktu atau sesuai jadwal, itu akan bagus sekali,” kata pemilik nama lengkap Clayton Allen Wenas itu.
Karena, menurut dia, saat peserta melihat daftar acara, maka ia menentukan akan mendengarkan paparan dari narasumber tertentu. Namun, ketika dia datang, ternyata bukan narasumber yang diinginkan atau tertera pada susunan acara.
“Tapi all in all semuanya bagus. Senang saya bisa hadir di sini, bisa bicara di sini. Semoga acara seperti ini bisa kemudian diulang lagi dalam bentuk yang lebih kolaboratif dan lebih besar lagi,” ujar tokoh bisnis yang sudah malang-melintang memimpin beragam perusahaan itu. (Rus/Li)
