NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Pemerintah Indonesia berencana mempercepat dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emission Indonesia 2060.
Perusahaan pertambangan Eramet Indonesia mendukung langkah pemerintah dengan melakukan dekarbonisasi di wilayah operasionalnya.
Eramet menyesuaikan program tersebut dengan roadmap roadmap corporate social responsibility (CSR) Eramet, yakni Act for Positive Mining yang mencakup 13 tujuan untuk periode 2024-2026 dengan target jangka panjang hingga 2035.
“Efektivitas strategi Act for Positive Mining akan diverifikasi melalui audit eksternal yang mengacu pada standar IRMA atau Initiative for Responsible Mining Assurance,” ujar CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet, dikutip nikel.co.id melalui kompas, Rabu (8/1/2025).
IRMA adalah koalisi internasional yang terdiri dari berbagai sektor, termasuk LSM, konsumen, investor, perusahaan tambang, dan serikat pekerja.
Jerome menjelaskan, audit tersebut bertujuan untuk memastikan kegiatan pertambangan Eramet mengedepankan prinsip pertambangan yang bertanggung jawab.
Jerome mengatakan Eramet global berencana mengaudit seluruh operasionalnya termasuk di Indonesia pada 2027 mendatang.
“Pencapaian kami meliputi peluncuran Eramet Beyond pada November 2024 di Indonesia, yang bertujuan untuk mendukung pembangunan sosial dan ekonomi di sekitar wilayah operasional kami,” terangnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Kitong Bisa Foundation (KBF) untuk memberikan beasiswa kepada pelajar dari Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi untuk mengurangi kesenjangan akses terhadap pendidikan berkualitas di Indonesia timur.
Selain itu, keanekaragaman hayati menjadi salah satu fokus utama Eramet. Jerome menyampaikan, perusahaannya melakukan penilaian lingkungan sejak tahap awal proyek, lalu bekerja sama dengan masyarakat setempat sebagai upaya penghijauan.
“Di Kaledonia Baru, kami telah menciptakan area konservasi seluas 800 hektare. Sementara di Gabon, kami menjaga 15 persen dari area tambang Okouma tetap utuh demi melindungi hutan dan satwa liar,” tutur dia. (Lili Handayani)