NIKEL.CO.ID, JAKARTA — PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melakukan evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) imbas kecelakaan yang terjadi di tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak akhir tahun lalu.
Dilansir dari Kompas, Jumat (20/12/2024), Media Relations Manager PT IMIP, Dedy Kurniawan, mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi total termasuk menambah jalur evakuasi dan CCTV di seluruh tempat operasional smelter.
“Jadi, CCTV itu bukan hanya dipantau oleh tim safety, bahkan beberapa petinggi bisa memantau dari ruangannya masing-masing, sehingga memudahkan proses koordinasi dan membedakan sisi ketika terjadi situasi berbahaya,” kata Dedy.
Dia menuturkan, IMIP juga merombak Standar Operasional Prosedur (SOP) pengawasan dalam smelter. Ada penambahan pengawas dan tim safety pascaterjadinya insiden tersebut.
“Dulu setiap kali ada satu pekerjaan yang dilakukan oleh satu grup, isinya antara 12 sampai 17 orang, ditambah satu pengawas, satu safety, dan satu supervisor yang merangkap sebagai engineer. Sekarang ada penambahan. Jumlah grupnya tetap, tapi pengawasnya ditambah. Pengawas, tim safety-nya juga, dan engineer-nya juga ditambah,” sambungnya.
Sementara untuk korban insiden smelter ITSS, ia mengaku telah memberikan opsi untuk kembali bekerja sesuai dengan posisi yang sama atau beralih ke unit lain. PT IMIP juga memberikan konseling untuk pemulihan dari sisi psikologis pada korban.
“Kalau mereka masih ingin tetap bekerja di posisinya seperti yang dulu, kami persilakan. Tapi, kalau mereka ingin pindah, pindah departemen, ya kami akan support pindah. Kebanyakan dari kurang lebih 15 yang luka kemarin rata-rata pindah departemen. Selain itu, kami ada konseling untuk kondisi psikologi,” ungkapnya.
Sebelumnya, IMIP membantah tungku smelter ITSS kembali meledak. (Lili Handayani)