NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Maraknya kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) beberapa tahun belakangan ini menarik perhatian publik maupun pemerintah. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI melakukan kunjung ke kawasan itu untuk melihat langsung kondisi di sana. Kunjungan berlangsung pada awal November kemarin.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer Gerungan, memaparkan langkah-langkah strategis yang telah diambil untuk memperkuat standar keselamatan kerja serta menjelaskan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja yang aman dan berkualitas.
Sementara itu, Head of Human Resource (HR) and Training PT IMIP, Achmanto Mendatu, yang turut hadir dalam diskusi bersama Wamenaker, mengatakan, salah satu sorotan utama dalam kunjungan ini adalah pencapaian IMIP dalam sertifikasi Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).
Dari sekitar 50 perusahaan atau tenant yang beroperasi di kawasan IMIP, sebanyak 23 tenant telah berhasil menjalani sertifikasi SMK3, yang menandakan bahwa mereka telah memenuhi standar ketat dalam penerapan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
“Kami telah melaporkan seluruh insiden atau kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan IMIP kepada Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah, pada Selasa (4/11/2024). Kami memastikan bahwa setiap kecelakaan dilaporkan dengan transparan dan sesuai prosedur,” ungkap Achmanto, yang dikutip Nikel.co.id dari laman IMIP, Senin (2/12/2024).
IMIP, katanya menambahkan, juga menekankan pentingnya kesiapan pekerja dengan memberikan pelatihan rutin serta sertifikasi K3 untuk setiap karyawan sebelum mereka mulai bekerja. Selain itu, perusahaan juga memastikan bahwa setiap peralatan produksi melalui pemeriksaan dan uji K3 secara harian untuk menjamin peralatan dalam kondisi baik dan aman digunakan.
Ia memaparkan bahwa transparansi dan penanganan insiden dengan prosedur yang terstandardisasi adalah hal yang penting dalam menangani kecelakaan kerja menjadi salah satu fokus utama dalam pengelolaan K3 di IMIP.
IMIP memastikan bahwa setiap insiden yang terjadi langsung ditangani sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan instansi terkait lainnya. Semua tindakan ini dimaksudkan untuk tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga sebagai bagian dari upaya untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan.
“IMIP terbuka dalam melaporkan setiap insiden. Kami yakin, hanya dengan transparansi penuh kita bisa terus memperbaiki dan menjaga keselamatan di tempat kerja,” paparnya.
Kembali ke Wamen Immanuel yang menekankan perihal pembangkit sektor smelter, untuk menjaga keseimbangan antara keselamatan kerja dan pertumbuhan ekonomi dalam diskusi terbatas yang berlangsung di Wisma Tsingshan.
Ia menilai, betapa pentingnya sektor industri smelter, yang menjadi salah satu komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, sebagai sektor dengan tingkat risiko yang tinggi, industri ini membutuhkan tata kelola yang baik, serta penerapan prinsip K3 yang ketat untuk meminimalisir potensi kecelakaan kerja dan memastikan keberlanjutan operasional.
“Industri smelter memiliki potensi besar untuk mendukung perekonomian nasional, mengingat kontribusinya yang besar dalam ekspor dan penciptaan lapangan kerja. Namun, hal ini hanya bisa terwujud jika industri ini mengedepankan perlindungan hak-hak pekerja dan penerapan K3 yang optimal,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, sektor industri yang aman dan produktif tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat dan negara. Keselamatan kerja adalah investasi jangka panjang. Jika pekerja merasa aman dan dihargai, produktivitas dan kontribusi mereka terhadap industri akan semakin meningkat.
Selain itu, ia membeberkan, betapa pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan serikat pekerja. Pertemuan tersebut menjadi kesempatan untuk membangun kesepahaman yang lebih kuat dan komunikasi yang lebih baik antara pengelola industri dan perwakilan pekerja.
“Kesepahaman dan komunikasi yang baik antara pengusaha dan serikat pekerja sangat penting. Harapannya, tidak ada lagi sekat yang membatasi kedua belah pihak untuk berkolaborasi demi kepentingan bersama, yakni menciptakan lapangan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, Wamenaker juga mengunjungi langsung lokasi PT DSI (Dharma Sumber Indo), salah satu perusahaan tenant di IMIP, untuk memastikan proses investigasi yang dilakukan oleh perusahaan terkait insiden yang terjadi. Peninjauan ini juga untuk memastikan bahwa setiap insiden ditangani sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, serta untuk melihat langsung upaya yang dilakukan untuk memperbaiki standar keselamatan kerja di lapangan.
Dengan berbagai langkah ini, IMIP tidak hanya berkomitmen untuk memastikan keselamatan pekerja, tetapi juga turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melalui penerapan K3 yang baik, serta kolaborasi antara semua pihak, IMIP berupaya menjadi contoh kawasan industri yang aman dan produktif. Ke depan, kawasan ini diharapkan dapat terus berkembang, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. (Shiddiq)