Beranda Tambang Chairman Djakarta Mining Club Apresiasi Training to Miners APNI 2024

Chairman Djakarta Mining Club Apresiasi Training to Miners APNI 2024

1096
0
Chairman Djakarta Mining Club, Mangantar S. Marpaung, di acara Training to Miners (TTM) APNI 2024. Dok: MNI/Aninda.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Chairman Djakarta Mining Club, Mangantar S. Marpaung, memberikan apresiasi tinggi terhadap acara Training to Miners (TTM) APNI 2024 yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, selama tiga hari, 13-15 November 2024.

Mangantar mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk industri pertambangan yang semakin kompleks dan diatur oleh berbagai regulasi.

“Saya sangat mendukung acara ini. Industri pertambangan sekarang ini makin complicated, diatur oleh sekitar 18 UU yang berbeda. Mulai dari UU angkutan laut, kehutanan, lingkungan hidup, kepolisian, hingga pengaturan tenaga kerja dan perdagangan. Dengan adanya training to miners ini, diharapkan para pelaku industri mendapatkan gambaran besar mengenai peraturan yang berlaku,” ungkapnya.

Presiden Komisaris PT Migrow Metal ini menambahkan bahwa pelatihan ini membantu pelaku industri memahami proses perizinan dan kemudahan ekspor, sehingga diharapkan ekspor mineral, termasuk nikel, dapat meningkat dan devisa negara dapat dioptimalkan.

Ia menyoroti peran penting Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berasal dari royalti, serta potensi pajak lainnya yang diperoleh dari keuntungan ekspor.

“Bagaimana mereka menambang, membayar PNBP, dan ketika ekspor jadi untung, negara juga mendapat pajak tambahan dari PPh Badan maupun PPh23,” tambahnya.

Selain itu, ia juga mengomentari presentasi dari Kementerian Perdagangan yang membahas integrasi Sistem Informasi Perdagangan (SIP) dengan Inatrade untuk memudahkan proses ekspor komoditas tambang.

“Dulu kita kesulitan dengan Harmonized System Code (HS Code atau HS Number), tetapi dengan sistem elektronik ini diharapkan lebih mudah. SIP dan Inatrade mempermudah pengawasan, terutama untuk ekspor nikel,” katanya.

Ia berharap agar sistem yang kini lebih terintegrasi ini juga mampu mendukung ekspor komoditas tambang lainnya, seperti tanah liat china clay untuk porselen, yang walaupun tidak sebesar nikel, tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap perdagangan ekspor nasional. (Aninda)