NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menetapkan target ambisius untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% di akhir masa jabatannya. Untuk mencapainya, Prabowo berfokus pada hilirisasi sumber daya alam, termasuk industri nikel yang strategis bagi ekonomi nasional.
Dengan mengubah nomenklatur Kementerian Investasi menjadi Kementerian Investasi dan Hilirisasi, pemerintah semakin serius dalam mendorong hilirisasi berbagai komoditas. Dalam rapat kabinetnya, Prabowo menekankan pentingnya hilirisasi dan meminta para menteri, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, untuk mengidentifikasi proyek hilirisasi utama di Indonesia.
Bahlil sendiri menilai hilirisasi sebagai motor ekonomi hingga tahun 2040, yang berpotensi menghasilkan penerimaan negara hingga US$ 618 miliar. Ia juga menggarisbawahi bahwa hilirisasi tidak hanya fokus pada energi dan batu bara tetapi juga sektor lain, termasuk nikel.
Industri nikel memiliki peran kunci, terbukti dengan melonjaknya nilai ekspor nikel hasil hilirisasi yang kini mencapai Rp 500 triliun. Selain mendukung ekonomi, hilirisasi nikel juga membawa manfaat sosial dan teknologi, menjadikan program ini penting untuk dilanjutkan.
Di sektor ini, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) berperan besar dalam menciptakan ekosistem kerja yang aman dan ramah lingkungan. PT GNI membuka lapangan kerja di Morowali Utara dan berkomitmen pada keselamatan kerja dengan menerapkan regulasi K3 yang sesuai standar Kementerian Ketenagakerjaan RI. Mereka juga mengadakan pelatihan dan sertifikasi alat berat bagi operatornya, bekerja sama dengan perusahaan jasa K3.
PT GNI juga mendukung pemberdayaan perempuan dengan memberikan kesempatan yang setara di industri smelter yang umumnya didominasi laki-laki.
“Kehadiran perempuan di dunia smelter yang umumnya lebih banyak digeluti oleh laki-laki, merupakan salah satu transformasi nyata yang terus diupayakan PT GNI dalam rangka women empowerment, sehingga setiap individu terlepas dari gendernya memiliki kesempatan yang sama dalam membangun karir di PT GNI,” ucap Head of Corporate Communication PT GNI, Mellysa Tanoyo, dikutip dari laman resmi PT GNI.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah dan sektor swasta berharap hilirisasi nikel bisa menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, seiring dengan peningkatan nilai tambah bagi produk dalam negeri dan perluasan lapangan kerja. (Aninda)