NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk. (PT Vale) mengumumkan pencapaian penting dalam upaya keberlanjutan dengan perolehan peringkat risiko environment, social, and governance (ESG) sebesar 29,4 dari Sustainalytics.
Peringkat ini menempatkan PT Vale dalam kategori Risiko ESG Menengah, sebuah peningkatan signifikan dari sebelumnya yang masuk dalam kategori Risiko ESG Tinggi. Dengan pencapaian ini, PT Vale kini menjadi perusahaan nikel Indonesia dengan peringkat risiko ESG terendah di kelompok ini.
Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, mengatakan, dari 238 perusahaan logam terdiversifikasi yang dinilai oleh Sustainalytics, kurang dari 20% berhasil mencapai kategori Risiko ESG Menengah, Rendah, atau Negligible. PT Vale menonjol sebagai satu-satunya perusahaan nikel Indonesia dalam kelompok prestisius ini, menegaskan kepemimpinannya dalam praktik ESG di sektor pertambangan.
“Ini adalah momen yang membanggakan bagi PT Vale Indonesia saat kami terus mengintegrasikan praktik keberlanjutan di seluruh aspek operasi kami,” kata Bernardus Irmanto, melalui keterangan pers yang diterima nikel.co.id, Rabu (30/10/2024).
Menurutnya, peningkatan peringkat ESG Vale tidak hanya mencerminkan kemajuan perusahaan, tetapi juga merupakan komitmen terhadap masa depan.
“Kami bertekad untuk terus menurunkan risiko ESG dan memainkan peran penting dalam lanskap pertambangan berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.
Makna Peringkat Risiko ESG Menengah
Sustainalytics adalah lembaga riset ESG terkemuka yang menilai perusahaan berdasarkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola. Peringkat ESG berperan penting dalam keputusan investasi dan menjadi acuan bagi masuknya perusahaan ke dalam Indeks IDX ESG Leaders, yang hanya mencakup perusahaan dengan praktik bisnis berkelanjutan.
Peringkat risiko ESG menengah di industri pertambangan logam terdiversifikasi merupakan pencapaian signifikan, mengingat tingginya eksposur industri ini terhadap risiko ESG. Skor ini menunjukkan bahwa PT Vale telah berhasil mengelola risiko utama dan menerapkan langkah-langkah untuk menangani isu-isu ESG.
Namun, Bernardus mengingatkan bahwa masih ada peluang perbaikan di beberapa area. Peringkat ini memberi sinyal kepada investor bahwa PT Vale proaktif dalam menangani isu-isu ESG dan berada dalam posisi yang baik untuk meningkatkan kinerjanya lebih lanjut.
Dengan skor 29,4, PT Vale menempati posisi ke-27 dari 195 perusahaan global dalam kategori logam terdiversifikasi. Pencapaian ini sangat signifikan mengingat tekanan yang dihadapi industri pertambangan global, di mana regulasi dan ekspektasi masyarakat semakin ketat terkait kinerja ESG.
Strategi Menghadapi Tantangan ESG
Bernardus menegaskan, PT Vale secara konsisten berusaha untuk meningkatkan kinerja ESG perusahaan melalui perbaikan berkelanjutan.
“Target kami bukan hanya menjadi yang terbaik di tingkat nasional, tetapi juga bersaing dengan perusahaan nikel di tingkat global, dengan ambisi jangka panjang untuk meraih peringkat risiko rendah,” tegasnya.
Industri pertambangan, menurutnya menghadapi banyak tantangan terkait ESG, termasuk deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, pengurangan emisi, serta dampak sosial-ekonomi terhadap komunitas lokal.
“Sebagai perusahaan yang terintegrasi erat dengan lanskap alam Indonesia, kami sangat menyadari tanggung jawab lingkungan dan sosial yang melekat dalam operasi kami,” ujarnya.
PT Vale telah menerapkan beberapa inisiatif utama untuk mengatasi tantangan ini:
1. Pengelolaan Lingkungan: PT Vale memprioritaskan reklamasi progresif dan konservasi keanekaragaman hayati. Perusahaan juga berkomitmen untuk menggunakan energi hidro dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
2. Tanggung Jawab Sosial: Investasi dalam program-program komunitas yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, memastikan operasinya memberikan kontribusi positif terhadap daerah-daerah di mana perusahaan beroperasi.
3. Praktik Tata Kelola: Memperkuat kerangka tata kelola untuk memastikan kepatuhan terhadap standar global, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di semua tingkatan organisasi.
Pandangan ke Depan
Ia mengatakan bahwa peningkatan peringkat ESG ini merupakan langkah awal bagi PT Vale untuk terus berinovasi dalam praktik keberlanjutan.
“Kami berkomitmen untuk terus mengintegrasikan pertimbangan ESG ke dalam proses pengambilan keputusan strategis. Ini bukan hanya tentang memenuhi ekspektasi, tetapi tentang menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan, masyarakat, dan negara kita,” sambungnya.
Dengan komitmen yang kuat, dia menegaskan, PT Vale Indonesia siap menjadi pelopor dalam industri pertambangan berkelanjutan, memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia.
“Hasil ini merupakan umpan balik yang berharga bagi PT Vale Indonesia dan kesempatan untuk berada di panggung global,” pungkasnya. (Shiddiq)